jpnn.com, JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kembali menghadirkan kampung binaan untuk pemberdayaan berbasis lokasi, wilayah, daerah dengan memperhatikan ragam kondisi lokal.
Kali ini Kampung Madani PNM diresmikan di Desa Tanjung Bunut, Kabupaten Muara Enim dengan klasterisasi daun nanas.
BACA JUGA: Berdayakan Perempuan, PNM Perluas Program Rumah Pangan
Direktur Bisnis PNM Prasetya Sayekti menyatakan lewat Kampung Madani PNM, nasabah diberikan pelatihan menenun dengan menggunakan serat daun nanas untuk menghasilkan produk bernilai ekonomi sebagai bagian dari rangkaian pemberdayaan.
Prasetya menilai Kampung Madani PNM dengan Klasterisasi Pengolahan Serat Daun Nanas dapat memberikan nilai tambah bagi warga desa yang belum memiliki penghasilan.
BACA JUGA: PNM Siap Dukung UMKM Punya Sertikat Halal
Menurut dia, PNM bukan hanya memberikan pelatihan, tetapi turut menyumbangkan alat pencacah yang dapat mendukung kemudahan masyarakat.
“Pengolahan ini mengubah limbah dari daun nanas menjadi serat nanas yang dapat digunakan menjadi kain, busana, serta kerajinan tangan. Manfaatnya banyak, selain bahan yang ramah lingkungan mudah terurai oleh bakteri ketika dikreasikan lagi bisa menjadi produk dengan nilai ekonomi tinggi,” jelasnya.
Selain bantuan alat pencacah daun nanas, PNM turut membangun MCK serta sumur bor yang bisa dinikmati oleh masyarakat desa secara umum.
“Sebelum ada program Kampung Madani PNM, warga belum memiliki kegiatan ekonomi tetap, sekarang mereka jadi punya pekerjaan yang menghasilkan pendapatan. Pelatihan yang diberikan juga membuka wawasan baru dalam pengolahan daun nanas, yang berpotensi menciptakan peluang bisnis lebih luas,” ucap Prasetya.
Turut hadur Pj Gubernur Sumatera Selatan Elen Setiadi bersama Asisten Deputi Pengembangan Hilirisasi Industri Pertambangan Kementerian Ekonomi Agus Wibowo dan Bupati Muara Enim Liono Basuki serta 55 nasabah PNM Mekaar dan didampingi oleh Direktur Bisnis PNM Prasetya Sayekti.(mcr10/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul