jpnn.com, JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) bersama Otoritas Jasa Keungan (OJK) Regional Bali dan Nusa Tenggara mengadakan acara Literasi dan Inklusi Keuangan, di Gedung Ksirarnawa Art Center Denpasar Bali, pada Senin (9/10).
Komisaris Independen PNM Nurhaida mengatakan acara itu digelar untuk mendukung UMKM dan ibu rumah tangga agar melek literasi keuangan.
BACA JUGA: Gelar Workshop, Jamkrindo Dorong Literasi Keuangan UMKM di Indonesia Timur
Bertema “Ibu Berdaya, Keuangan Terjaga, Keluarga Sejahtera” program PNM sekaligus dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan.
"Kolaborasi aktif antara PNM dan OJK merupakan bentuk komitmen dalam mendorong UMKM menjadi lebih berdaya," ujar Nurhaida.
BACA JUGA: PNM Ajak 1.000 Nasabah di Jepara Melek Literasi Keuangan
Menurut Nurhaida, dengan inklusi keuangan yang baik maka akses keuangan akan lebih merata sehingga pemberdayaan dan kesejahteraan nasabah PNM Mekaar yang lebih baik akan tercapai.
"Inklusi keuangan masyarakat juga akan lebih mudah jika dilakukan secara bersama-sama melalui sinergi dan gotong royong. Namun, sebelum pemerataan akses tersebut, dibutuhkan literasi keuangan,” jelas Nurhaida.
Hal ini sejalan dengan fokus PNM pada pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan.
Pemberdayaan diarahkan pada peningkatan kesejahteraan nasabah terutama pada pembangunan ekonomi yang menciptakan multiplier effect terhadap pembangunan sosial dan lingkungan.
Secara berkelanjutan program pendampingan Ibu Mekaar dilakukan sebagai implementasi program pemberdayaan nasabah PNM.
"Pendampingan ini menjadi kata kunci yang membedakan lembaga pembiayaan lain dengan PNM," kata Hurhaida.
Selain memberikan edukasi tentang akses keuangan, PNM juga memfasilitasi nasabah binaannya dalam meningkatkan inklusi keuangan dengan membantu kepemilikan Nomor Induk Berusaha (NIB), pembiayaan UMKM, dan program pendampingan.
Kegiatan literasi keuangan secara hybrid itu melibatkan 500 ibupreneur secara offline dan 20.000 orang secara online.
"Diharapkan skill dan pemahaman tentang produk-produk keuangan makin bertambah," ungkap Nurhaida.
Nurhaida pun mengimbau kepada seluruh peserta untuk tidak terjerumus pada produk keuangan illegal.
PNM hadir untuk mendorong usaha nasabah naik kelas dan juga terbebas dari kemiskinan.
"Ini harus disertai dengan kewaspadaan ibu-ibu jangan sampai terjerumus pada produk keuangan yang tidak berizin. Waspada investasi ilegal dan mari fokus perbesar usaha,” pungkas Nurhaida.
Kegiatan itu dihadiri oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan Friderica Widyasari Dewi, Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Kristrianti Puji Rahayu, dan Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perdagangan Provinsi Bali Ida Ayu Putu Kalpikawati.(mcr10/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul