KASUS keterlibatan PNS (pegawai negeri sipil) dalam politik praktis di Pilkada DKI 2012 merupakan bentuk kecurangan atau korupsi pemilu. Demikian ditegaskan Pengamat Politik Arbi Sanit kepada INDOPOS (JPNN Group) terkait sejumlah temuan sikap tidak netral PNS oleh Panwaslu DKI belakangan ini.
Menurut Arbi, keterlibatan PNS dalam politik tentunya menyalahi aturan yang berlaku. Dengan kata lain, terdapat indikasi kuat penyalahgunaan kekuasaan oleh calon incumbent melalui birokrasi yang masih dipimpinnya. “Terjadi untuk membantu memenangkan calon incumbent. Seperti ini terjadi di seluruh daerah,” ujar dia, Rabu (6/6).
Masalah seperti itu, sambung Arbi, harus mendapatkan perhatian serius Kementerian Dalam Negeri RI. Kondisi ini terjadi lantaran ketidakmampuan Menteri Dalam Negeri Dalam menegakkan aturan. “Akibatnya aturan yang ada tidak efektif,” tandasnya.
Indikasi kecurangan incumbent dalam Pilkada DKI, kata Arbi, terlihat dengan adanya curi-curi kegiatan oleh aparat birokrasi di tengah masyarakat. Terdapat nafsu berkuasa oleh incumbent yang diiringi aturan yang tidak berfungsi dengan baik dan benar. “Bertemulah ketidakbecusan pemerintah dengan nafsu berkuasa, timbulah kecurangan,” tutur dia.
Seperti diketahui, belakangan ini Panwaslu Jakarta Pusat menemukan indikasi keterlibatan Yahya selaku Lurah Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat. Pimpinan birokrasi tersebut terbukti mengajak warga untuk memilih pasangan calon dengan nomor urut 1 alias incumbent. Begitupun dengan kasus Staf di kantor Kecamatan Kepulauan Seribu Utara bernama Jamala. PNS tersebut meminta simpatisan PDI Perjuangan bernama Junandar agar putrinya Ratu Juwita selaku staf kesehatan di Pulau Harapan, memilih pasangan nomor urut satu. Permintaan itu disertakan ancaman memutasikan Ratu Juwita bila tidak memilih calon dimaksud.
Sebelumnya Ketua Panwaslu DKI Jakarta Ramdansyah berjanji untuk menindaklanjuti setiap bentuk pelanggaran hasil temuan jajarannya dan laporan masyarakat. Panwaslu juga mengingatkan kembali agar seluruh jajaran PNS bersikap netral. (rul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PKB Bakal Usung Capres Terkuat
Redaktur : Tim Redaksi