Poengky Indarti Kompolnas: Densus 88 Terbaik di Dunia

Jumat, 08 Oktober 2021 – 11:50 WIB
Komisioner Kompolnas Poengky Indarti. Foto: ANTARA/Evarukdijati

jpnn.com, JAKARTA - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mengapresiasi kinerja Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.

Poengky menilai Densus 88 Antiteror Polri efektif dan profesional.

BACA JUGA: Fadli Zon Minta Bubarkan Densus 88, Uni Irma Merespons, Menohok

Menurut dia, Densus 88 bahkan menjadi salah satu detasemen antiteror terbaik di dunia.

Oleh karena itu, Poengky Indarti heran dan menyayangkan bila ada anggota DPR menyarankan Densus 88 Antiteror Polri dibubarkan karena Islamofobia dan menjadikan teroris sebagai komoditas. 

BACA JUGA: Fadli Zon Tuding Densus 88 Penebar Islamofobia, Reaksi Uni Irma Menohok

"Densus 88 sejak didirikan hingga saat ini sudah berhasil menegakkan hukum terhadap para teroris di Indonesia, dan bahkan dengan prestasinya, Densus 88 adalah salah satu detasemen antiteror terbaik di dunia," kata Poengky saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (8/10). 

Menurut dia, Kompolnas sebagai pengawas fungsional Polri termasuk Densus 88 di dalamnya, sangat mengapresiasi kinerja detasemen antiteror yang sangat efektif dan profesional.

BACA JUGA: Fadli Zon Minta Densus 88 Dibubarkan, Hinca Pandjaitan: Itu Kegelisahan

Tidak hanya Kompolnas, kata dia, dunia internasional juga menyoroti profesionalitas kinerja Densus 88. 

Poengky pun membagikan beberapa artikel yang memuat narasi tentang Densus 88 Antiteror Polri. 

Seperti pada tahun 2016, Reuters menulis artikel berjudul "Fighting back: How Indonesia's elite police turned the tide on militants".

Dalam artikel tersebut, Profesor Riset dan Ekspor Terorisme di Global Islamic Politics di Alfred Deakin Institute, Melbourne Greg Barton mengatakan Densus 88 telah menjadi lebih baik daripada kelompok kontraterorisme lainnya di dunia.

Artikel berikutnya tahun 2018 ditulis oleh The Conversation dengan judul "How Indonesia's counter-terrorism a model for the region" (Bagaimana kekuatan kontra-terorisme Indonesia telah menjadi model bagi kawasan, Red).

Poengky juga membagikan artikel pernyataan Sidney Jones, pengamat masalah terorisme dari International Crisis Group yang dipublikasikan oleh Republik.co.id berjudul "Sidney Jones : Pemberantasan Teroris di Indonesia yang terbaik", artikel diterbitkan November 2011.

Terkait anggota DPR RI Fadli Zon yang menyatakan Densus 88 sebaiknya dibubarkan karena Islamofobia dan menjadikan teroris sebagai komoditas, Poengky menilai pernyataan tersebut tidak berdasar, tidak didukung data, tidak didukung penelitian dan sejarah berdirinya Densus 88.

Selain itu, kata dia, pihak yang mengeluarkan pernyataan Densus 88 dibubarkan tidak masuk dalam komisi yang menjadi mitra atau pengawal Polri.

"Selama ini narasi-narasi yang menyatakan Densus 88 harus dibubarkan adalah narasi-narasi dari kelompok terorisme dan kelompok radikal, sehingga menyesatkan dan sangat berbahaya jika seorang anggota dewan mendukung narasi tersebut," ujar Poengky.

Dalam wawancara dengan para narapidana terorisme, kata Poengky menambahkan, mereka menganggap polisi itu 'thogut' (setan yang disembah manusia). “Sehingga beberapa kali mereka berusaha menyerang dan membunuh polisi," ujar Poengky.

Sebelumnya, Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Fadli Zon pada Rabu (6/10) menulis cuitan "Narasi semacam ini tak akan dipercaya lagi, berbau Islamifobia. Dunia sudah berubah, sebaiknya Densus 88 ini dibubarkan saja.” 

Dalam cuitannya tersebut, Fadli Zon juga men-quote tweet sebuah berita berjudul "Densus 88 Klaim Taliban Menginspirasi Teroris Indonesia".

Selain itu, Fadli juga mengatakan teroris memang harus terus diberantas, tetapi jangan dijadikan komoditas. (antara/jpnn) 

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler