jpnn.com, BANDUNG - Polda Jawa Barat sudah membuat sejumlah skema lalu lintas sebagai upaya antisipasi terjadinya kemacetan di Puncak, Bogor saat libur Natal dan Tahun Baru 2025.
Sejumlah strategi dan upaya pengaturan lalu lintas telah disiapkan, salah satunya dengan rekayasa lalin.
BACA JUGA: Kecelakaan di Puncak Bogor, Satu Orang Meninggal, 18 Luka-Luka
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan rekayasan lalin bakal diberlakukan di jalur tol maupun arteri, dan juga jalur wisata saat libur akhir tahun.
Dia menyebut Korlantas Polri dan Ditlantas Polda Jabar telah menggelar tactical floor game sebagai persiapan rekayasan lalin.
BACA JUGA: Hindari Kawasan Puncak Bogor
“Jadi, terkait dengan rekayasa lalu lintas tidak hanya di jalur tol tadi sudah saya sampaikan juga ada di jalur arteri termasuk di jalur wisata seperti kawasan Puncak," kata Jules di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Rabu (18/12/2024).
Dia menyebut potensi terjadi lonjakan wisatawan berada di tempat wisata kawasan Puncak Bogor. Selain itu kawasan Lembang, Bandung Barat dan Pangandaran serta Sukabumi.
BACA JUGA: Ini Identitas Wanita Asal Surabaya Dibunuh Tanpa Busana di Malang
Tactical floor game yang dilakukan, Jules mengatakan upaya untuk mengetahui, memperkirakan dan memprediksi situasi arus lalu lintas mulai dari kepadatan yang berpotensi menimbulkan kecelakaan dan kemacetan.
"Sudah ada CB-CB (cara bertindak) khusus yang nanti akan diterapkan tentunya pada saat terjadi kemacetan maupun kepadatan yang ada termasuk di jalur kawasan Puncak," ungkap dia.
Jules melanjutkan operasi lilin Lodaya bakal digelar sejak tanggal 21 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025 atau selama 13 hari.
Pihaknya telah melaksanakan rapat koordinasi dengan lintas sektoral untuk memastikan libur Nataru berlangsung aman, tertib dan lancar.
Adapun total personel yang diterjunkan mencapai kurang lebih 21.255 personel. Terdiri dari12.217 personel Polri, 1.724 personel TNI, serta personel dari instansi lain sebanyak 7.314 personel.
Selain itu terdapat 358 pos yang didirikan mulai dari 263 pos pengamanan, 28 pos terpadu, dan 68 pos pelayanan.
Pengamanan dilakukan tidak hanya di tempat peribadahan, juga di tempat perbelanjaan, pasar, terminal, pelabuhan, rest area dan lainnya.
Jules menyebut antisipasi terhadap kerawanan dilakukan untuk jalur arteri, jalur wisata dan jalur tol. Termasuk melakukan rekayasa lalu lintas dan pengecekan ramp check terhadap bus pariwisata yang beroperasi.
"Diprediksi puncak arus mudik pertama itu 21 Desember 2024. Kemudian, puncak arus mudik yang kedua diprediksi 28 Desember 2024, sedangkan puncak arus balik itu yang pertama 27 Desember 2024 dan puncak arus balik yang kedua itu 2 Januari 2025," katanya. (mcr27/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Haris Rusly Moti: Saya Mendapat Informasi Suara Pramono-Rano Tidak Melampaui 50%
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina