Polda Metro Jaya: Sopir Salah, KAI Tak Sesuai Prosedur

Selasa, 08 Desember 2015 – 09:24 WIB
Ilustrasi. Foto: TMC Polda Metro Jaya

jpnn.com - JAKARTA - Tewasnya sopir metromini, Asmadi, dan kernetnya, Agus Muhammad Iksan, dalam kecelakaan maut antara commuter line Jakarta-Bogor dan metromini B 80 di lintasan KA Angke, Minggu (6/12) tak membuat kepolisian berhenti menyelidiki kasus itu. Tim penyidik Polda Metro Jaya meminta keterangan dari saksi-saksi, Senin (7/12). Mereka adalah pihak dari Metromini, PT Kereta Api Indonesia (KAI), dan warga di sekitar lokasi kejadian.

Penyelidikan tersebut dilakukan untuk melengkapi berkas dan mengetahui penyebab insiden maut tersebut. 

BACA JUGA: Wow, Hampir Setengah Bangunan di Depok Tanpa IMB

"Para saksi terus kami mintai keterangan," kata Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombespol Muhammad Iqbal kemarin.

Dia menjelaskan, selain mengumpulkan berkas pemeriksaan, pihaknya akan memberikan masukan bagi sistem rekrutmen pengemudi angkutan umum. Khususnya metromini dan kopaja. Sebab, dua angkutan umum tersebut kerap terlibat kecelakaan maut yang rata-rata disebabkan kesalahan pengemudi.

BACA JUGA: Wuihh... Pemprov DKI Berniat Beli Lahan Bekas Kedubes Inggris

Kemudian, lanjut Iqbal, pihaknya meminta kepada PT KAI agar memperbaiki seluruh palang pintu lintasan kereta api. Dengan demikian, seluruh bagian jalan bisa tertutup sehingga tidak ada kendaraan yang menerobos. 

Iqbal menilai, selama ini palang pintu di lintasan KA tidak menutupi seluruh ruas jalan dengan penuh. Karena itu, pengguna jalan bisa memanfaatkan celah untuk menerobos. "Selain pengemudi metromini bersalah, PT KAI juga demikian. Mereka tidak menjalankan SOP (standard operating procedure, Red)," tegas Iqbal. 

BACA JUGA: Waduh! Pengamat Transportasi Sebut Tragedi Metro Mini vs KRL Sudah Terencana

Agar kecelakaan tidak terulang, tegas dia, pihaknya bersama Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta kerap melakukan razia kendaraan di seluruh wilayah DKI Jakarta.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Kombespol Musyafak menuturkan, sampai kemarin, sudah 17 korban tewas yang teridentifikasi. 

"Tinggal satu jenazah yang belum diambil keluarganya. Sebab, identitas jasad tersebut belum diketahui. Petugas hanya mengetahui jasad itu berjenis kelamin laki-laki dengan tinggi 162 sentimeter," jelasnya.

Dia mengungkapkan, meski telah berhasil mendapatkan tanda-tanda khusus tubuh korban, pihaknya tidak bisa mengumumkannya untuk menghindari oknum yang memanfaatkan situasi untuk kepentingan pribadi. (ian/c5/end) 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Metromini vs KRL di Muara Angke, 2 Jenazah Belum Teridentifikasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler