jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya bakal memperluas jangkauan dari tilang elektronik atau electronic traffic law enforcement (ETLE). Penambahan kamera sebanyak 45 unit tersebut akan disebar di berbagai titik di Jakarta.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar menerangkan, sekarang pihaknya tengah mematangkan persiapan pemasangan kamera tambahan ini.
BACA JUGA: Istri Ketahuan Selingkuh, Suami Malah Berbuat Nekat di Kamar Mereka
“Kami rencanakan untuk uji coba dilakukan pada 13 Maret tetapi tentatif,” ujar Fahri kepada wartawan, Kamis (12/3).
Perwira menengah ini menambahkan, saat ini kamera masih dalam tahap pemasangan instalasi dan penyelesaian. Setelah selesai pemasangan, petugas Ditlantas Polda Metro Jaya akan menguji coba selama sepekan, kemudian tahapan sosialisasi serta penegakan hukum.
BACA JUGA: Modus Baru Pemotor Hindari Tilang Elektronik atau ETLE
Sebelumnya petugas sudah memasang dua kamera pemantau untuk mengawasi pengendara yang melanggar sejak November 2018 di sekitar Patung Kuda dan perempatan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Selanjutnya, Polda Metro Jaya menambah 12 kamera guna memantau pelanggaran yang dilakukan pengendara di sepanjang Jalan Bundaran Senayan-Jalan MH Thamrin sejak 1 Juli 2019.
BACA JUGA: Innalillahi, Brigpol Angga Kurniawan Meninggal Dunia secara Mengenaskan
"Kamera tersebut akan mendeteksi pengendara yang melanggar penggunaan sabuk pengaman, penggunaan telepon seluler, batas kecepatan, dan pelat nomor ganjil-genap," kata dia.
BACA JUGA: Innalillahi, Brigpol Angga Kurniawan Meninggal Dunia secara Mengenaskan
Dalam perkembangannya, Pemerintah Provinsi DKI pun membantu Polda Metro Jaya menambah pengadaan 45 kamera untuk bukti pelanggaran (tilang) elektronik.(cuy/jpnn)
Rencananya, penambahan kamera tilang elektronik itu meliputi:
A. Jalur Kota Tua-Gajah Mada-MH Thamrin-Sudirman-Blok M-Senayan.
Penempatan kamera sebanyak 18 titik meliputi:
1. Simpang Kota Tua: 1 kamera.
2. Simpang Ketapang: 2 kamera.
3. Simpang Harmoni (depan Bank BTN): 4 kamera.
4. Simpang Istana Negara: 1 kamera.
5. Simpang Kebon Sirih: 2 kamera.
6. Simpang Bundaran HI: 1 kamera.
7. Simpang Bundaran Senayan (dari arah Blok M): 1 kamera.
8. Simpang CSW: 4 kamera.
9. Depan Plasa Senayan 2 Arah: 2 kamera.
B. Jalur Grogol Pancoran
Penempatan kamera terdapat 8 titik meliputi:
1. Simpang Pancoran: 2 kamera.
2. Simpang Slipi S. Parman ke Gatsu: 1 kamera.
3. Simpang Tomang: 1 kamera.
4. Simpang Grogol arah Daan Mogot ke Kyai Tapa: 1 kamera.
5. Depan Hotel Fourseasons: 1 kamera.
6. Depan DPR-MPR Pintu utama: 1 kamera.
7. Depan All Fresh Pancoran: 1 kamera.
C. Jalur Halim-Cempaka Putih.
Penempatan kamera sebanyak 8 titik meliputi:
1. Simpang Halim Lama: 2 kamera.
2. Simpang Rawa Mangun: 2 kamera.
3. Simpang Pramuka: 2 kamera.
4. Simpang Cempaka Putih: 2 kamera.
D. Jalur Rasuna Said, Gunung Sahari dan Prof Dr. Satrio
Penempatan kamera sebanyak 11 tempat, meliputi:
1. Depan Halte Timah (dua arah): 2 Kamera.
2. Depan Halte Setia Budi (dua arah): 2 kamera.
3. Simpang HOS Cokroaminoto Imam Bonjol: 2 kamera.
5. Simpang Tugu Tani dari arah Senen: 1 kamera.
6. Depan Puskurbuk Kemendikbud: 2 kamera.
7. Depan BNI 46 Gunung Sahari: 2 kamera.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan