JAKARTA - Warga dari dua desa yang sempat bentrok di Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, akhirnya sepakat menghentikan ketegangan. Tokoh-tokoh dari dua kubu yang sebelumnya berseteru diminta melepas senjata agar bentrok susulan tidak terus terjadi.
‘’Ada pertemuan yang dipimpin kapolda, termasuk juga bupati, Danrem untuk mempertemukan kedua pihak yang bermasalah. Hasilnya, disepakati penyelesaian tindak pidana akan diselesaikan dengan jalur hukum. sehingga siapapun pelaku yang melakukan pembakaran dan pengrusakan, penganiayaan akan diproses hukum,’’ ujar Kadiv Humas Polri Irjen (pol) Saud Usman Nasution di Mabes Polri Rabu (25/1).
Sebelumnya, sejumlah warga luka-luka dan puluhan rumah terbakar akibat bentrok dua kelompok dari dua suku berbeda ini, Selasa (24/1).
Penyebabnya sepelE, hanya saling tersinggung antarbeberapa orang di pelataran parkir pasar setempat.
Namun kekerasan membesar setelah dua kelompok saling belas. Atas dasar inilah Muspida setempat berupaya melokalisir konflik agar tidak meluas kepada isu SARA.
‘’Kemudian juga sepakat untuk tidak membawa permasalahan itu atas nama suku dan agama. Kemudian sepakat juga untuk menjaga kerukunan antar umat beragama. Kemudian juga sepakat untuk tidak mengerahkan massa dari masing-masing,’’ imbuh Saud.
Hingga saat ini, Saud menyebut kondisi Sidomulyo yang semula mencekam telah berangsur normal. Polisi masih menempatkan sekitar 400 personilnya di lokasi kejadian untuk mengantisipasi bentrok susulan. Sementara sejumlah pelaku telah dimintai keterangan.
‘’Diperiksa saat ini ada sebanyak delapan orang. Ini dari kedua pihak, dari Bali ada tiga dan Kampong Kota Dalam ada lima. Kita memeriksa sebagai saksi dulu untuk sementara. Kita akan lihat semua nanti,’’ pungkasnya.(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bentrok di Timika, Siswa SMP Tewas Dipanah
Redaktur : Tim Redaksi