Polisi Beberkan Peran Empat Pelaku Perampokan Driver Gocar

Minggu, 05 November 2017 – 03:45 WIB
Ilustrasi penjara. Foto: JPNN

jpnn.com, PALEMBANG - Polda Sumsel mengungkap peran masing-masing empat pelaku perampokan driver Gocar, Hendi Gunawan, 42, di Mapolda Sumsel, kemarin (3/11).

Tersangka Untung (31), warga Jl Macan Lindungan, bertugas mengambil alih kemudi mobil setelah korban diikat.

BACA JUGA: Guys, Modus Penipuan Berkedok Perekrutan Ojek Online Lagi Marak, Ini Korbannya....

Sebelum itu, dia yang duduk di depan, di samping korban. Untung juga yang mengorder Gocar menggunakan akun Jeni. “Itu nama anak saya,” beber pria yang berprofesi sebagai ojek online enam bulan terakhir ini.

Sebenarnya, penghasilannya sudah mencukupi. “Tapi entah kenapa saya mau ikut saja. Tapi memang tidak ada niat kami mau membunuh korban,” bebernya. Dia mengaku menyesal dan akan menerima hukumannya.

BACA JUGA: Innalillahi, Driver Go-Jek Tewas Terlindas Truk

Yang jadi otak perampokan itu adalah Di (18), tukang cuci mobil, warga Desa Ibul Besar, Pemulutan. Bahkan, rencana perampokan itu dibahas bersama Untung, Pg alias Hg, dan In di rumahnya, 24 Oktober malam.

“Saya sedang tidak punya uang. Tiba-tiba muncul ide untuk merampok. Lalu, saya ajak mereka bertiga. Akhirnya kami sepakat merampok mobil,” ujar Di. Dia lalu menjual handphone-nya untuk modal beli kuota internet, lakban, dan tali plastik.

Ketika melintas di jembatan Desa Pipa Putih (lokasi kejadian), Di yang memberi kode dengan cara menarik baju dan memeluk korban. “Saya suruh In menempelkan pisau ke leher korban,” cetusnya.

Lalu, dia bersama Pg mengikat dan menutup mata serta mulut korban dengan lakban. Mereka lalu membuang korban ke rawa-rawa di sekitar Desa Sungai Buaya. Sedangkan mobil Xenia silver BG 1773 UR milik korban dilarikan ke Muara Enim.

Siang harinya, mobil tersebut dijual pada seseorang bernama Rian di Desa Belimbing, Muara Enim. “ Saya jual Rp25 juta. Uangnya kami bagi-bagi. Saya lupa dapat berapa,” lanjutnya. Di seorang residivis yang pernah ditahan 1,5 tahun karena kasus jambret.

Sedangkan In (17), pelajar SMK Trisula, mengaku membawa pisau yang dicuri dari rumah ibu angkatnya di Kertapati. “Baru sekali inilah saya ikut merampok. Pisau itu untuk menakuti saja. Tidak ada niat membunuh,” cetusnya.

Dia mengaku baru pindah ke sekolah barunya ini setelah dikeluarkan dari sekolah lamanya. Sedangkan Pg (18), warga Kertapati juga mengaku baru kali ini terlibat perampokan.

Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, berharap pembeli mobil hasil rampokan itu bisa kooperatif dan mengembalikan mobil tersebut. “Pasti tahulah kalau itu mobil curian. Harganya kisaran Rp150 juta, dijual Rp25 juta. Seharusnya curiga,” imbuhnya.

Untuk itu, personel Polda saat ini sudah ada yang menuju Muara Enim, mencari mobil itu. Kapolda mengimbau para driver online lebih berhati-hati. “Kami tidak ingin kasus seperti ini terulang. Pelaku akan diproses sesuai hukum,” pungkasnya.

Terpisah, Kapolsek Pemulutan, AKP Zaldi SH mengatakan, proses pemeriksaan empat tersangka perampokan terhadap sopir Gocar sudah diserahkan kepada pihak Polda. “Berkas pengaduan dan berkas lainnya juga sudah kami limpahkan semuanya,” tandasnya.(vis/sid/ce3)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler