Polisi Cegat Truk Bermuatan 10 Ton Dinamit

Sabtu, 29 Juni 2013 – 20:35 WIB
SLAWI - Sebuah truk bermuatan bahan peledak jenis detonator dan dinamit, dicegat polisi saat melintas di Jalan Raya Tegal-Pemalang, Jumat (28/6) siang.

Sontak, truk bernomor polisi N 8043 UE itu, segera berhenti di terminal truk di Desa Kedungkelor Kecamatan Warureja atau tepatnya di depan RM Luas Indah. 
 
Pemberhentian itu dilakukan guna pemeriksaan lebih lanjut. Truk itu berwarna coklat dengan terpal berwarna biru. Bahan peledak yang dibawanya, sekitar 10 ton. Truk bertolak dari Marunda Jakarta, tujuan ke Flores.

Dari keterangan sopir truk, Dedi (32) warga Banyuwangi Jawa Timur mengaku mengendarai truk dari Jakarta ke Flores sejak Rabu (26/6). Begitu sampai perbatasan Tegal-Pemalang, Jumat (28/6), dia terpaksa berhenti.

"Saya mendapat perintah dari pemilik ekspedisi untuk kembali ke Jakarta, karena untuk mengecek kembali," katanya di lokasi seperti diberitakan Radar Tegal (Grup JPNN) hari ini.

Informasi yang diterima, alasan truk harus kembali ke Jakarta secepatnya karena ada dua kardus milik pengusaha ekspedisi yang hilang. Ia tak menampik, muatan yang dibawanya itu adalah bahan peledak.

"Jenisnya detonator dan peledak lainnya. Berat muatan sekitar 10 ton dengan kemasan kardus karungan," bebernya.

Pantauan di lokasi terminal barang, truk terparkir di tengah halaman. Tampak dua anggota polisi melakukan pengawalan. Salah satu polisi itu membawa senjata laras panjang yang terbungkus tas.

Truk berhenti sekitar pukul 10.00 WIB. Kemudian pada pukul 13.00 WIB, truk keluar dari terminal barang menuju ke arah barat (Jakarta).

Tak lama kemudian, Kasat Reskrim Polres Tegal AKP Sugeng bersama rombongan satu mobil tiba di lokasi terminal barang. Saat wartawan berupaya mengonfirmasi hal itu, Sugeng tidak memberi jawaban jelas. "Saya belum tahu apa-apa," katanya sambil berlalu. (yer)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Karet Anjlok, Banyak Kredit Macet

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler