Polisi dan Tersangka Hilang Tercebur Laut

Minggu, 16 Maret 2014 – 06:41 WIB

SURABAYA - Kejadian tragis menimpa Bripda Deny Wahyu Budiarso. Polisi yang bertugas mengawal KM Kirana IX itu hilang setelah tercebur ke laut lepas dekat Batulicin, Kalimantan Selatan. Ironisnya, anggota Ditsabhara Polda Jatim tersebut berusaha menyelamatkan tersangka pencurian di atas kapal yang berusaha kabur dengan terjun ke laut. Nahas, polisi itu malah ikut terseret. Sampai berita ini ditulis, Deny dan tersangka belum ditemukan. 

Hal tersebut terjadi saat Deny melakukan pengawalan dalam perjalanan KM Kirana IX yang dikemudikan Kapten Ruswanto dengan rute Balikpapan-Batulicin-Surabaya. Kapal berangkat dari Batulicin sekitar pukul 13.00.

Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Awi Setiyono mengatakan, kejadian itu bermula saat korban menerima informasi pada Jumat (14/3) sekitar pukul 17.45 bahwa ada penumpang yang kehilanganhandphone.

Menurut dia, penumpang yang kehilangan tersebut bernama Jumrianto, 30, warga Kabaena Barat, Kabupaten Bombana, Sulteng.

Informasi itu ditindaklanjuti Deny dengan menyisir geladak kapal dan akhirnya berhasil menemukan pencuri. "Petugas menemukan barang buktinya di tangan tersangka sekitar pukul 19.20," jelasnya.

Pencuri bisa ditemukan berkat rekaman closed circuit television (CCTV) di dalam kapal. Saat itu Deny dibantu petugas keamanan kapal. Sesuai dengan ciri-ciri dalam rekaman CCTV, diketahui pelaku adalah Mispanto, 30, warga Dadapan, Darmiarum, Lumajang.

Kemudian polisi meminta tersangka untuk menunjukkan ponsel yang telah dicurinya. Tersangka pun menyebutkan bahwa ponsel yang diambil disimpan di dek 4 bagian belakang kapal. Saat itu dia menunjuk ponsel yang dicuri berada di luar pagar. Dua meter setelah pagar adalah batas kapal yang sudah terbuka.

Ternyata tersangka menunjukkan lokasi tersebut bukan untuk menunjukkan lokasi barang bukti. Dia memiliki niat lain. Yakni, ingin lari dengan menceburkan diri ke laut. 

Saat hendak menceburkan diri, tersangka dihalangi Deny. Hanya, saat itu Mispanto memberontak dan melepaskan diri. Dia langsung terjun bebas ke laut. Deny yang hendak memegang bajunya ikut terjatuh. Kapten kapal mengetahui keduanya hilang pada pukul 19.20. Saat itu pengumuman disampaikan lewat pengeras suara.

"Keduanya sama-sama terjatuh ke laut. Setelah itu, kapal berhenti selama dua jam untuk melakukan pencarian. Namun, tetap belum ditemukan," tambah Kasubbag Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Lily Djafar.

Menurut Lily, korban hilang di sekitar laut pantai Kalimantan Selatan. Dekat dengan Pulau Marabatua, tepatnya di koordinat 04'20.103/115'23.590.

Hingga berita ini ditulis, korban dan tersangka belum ditemukan. Meski begitu, tim SAR Polair Kalsel sudah dikerahkan untuk mencari mereka. Bahkan, para nelayan setempat ikut membantu melakukan pencarian.

Rencananya, hari ini direktur Polair dan direktur Sabhara Polda Jatim terbang ke Kalsel untuk berkoordinasi terkait dengan pencarian itu. "Kami berupaya sekuat tenaga untuk menemukan keduanya," ucap Awi.

Menurut dia, keberanian Deny harus diacungi jempol. Dia sudah menunjukkan dedikasi dan tanggung jawabnya dalam menjalankan tugas meski mengancam keselamatan dirinya sendiri. Dia berharap keduanya segera ditemukan. 

KM Kirana IX akhirnya bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak pada Sabtu pukul 17.30. Kapal terlambat bersandar selama 1,5 jam. Penyebabnya, Ditpolair Polda Jatim menghentikan pelayaran untuk meminta keterangan mualim dan penumpang yang kehilangan handphone.

Ditpolair membawa sejumlah saksi. Antara lain, korban yang kehilangan ponsel, sekuriti kapal, mualim kapal, dan keluarga korban. (eko/zuk/c7/end)

BACA JUGA: Perempuan Tewas Dicor Dalam Drum dengan Tangan Terikat

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi, Bayi Tak Berdosa Dibuang Orang Tua


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler