Polisi-Demonstran Bentrok di Gambir, Kapolda Metro Perlu Diganti

Selasa, 27 Maret 2012 – 20:18 WIB

JAKARTA – Indonesia Police Watch (IPW) mengecam tindakan represif aparat kepolisian dalam mengendalikan aksi demonstrasi mahasiswa yang menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Polisi dinilai sudah bertindak tidak profesional karena cenderung memprovokasi mahasiswa.

“IPW mengecam keras aksi represif Polri dalam mengendalikan aksi demo mahasiswa di Gambir, Jakarta Pusat, Selasa sore ini. Berkaitan dengan itu IPW sudah menyampaikan protes kepada Kapolri dan meminta Kapolda Metro Jaya (Irjen Pol Untung S Rajab) segera dievaluasi,"  kata Ketua Presidium IPW Neta Saputra Pane, Selasa (27/3).

Bentrok antara mahasiswa yang berdemonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pecah di sekitar Stasiun Kereta Api, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (27/3) sore dengan aparat kepolisian. Bentrokan itu berujung dengan penangkapan belasan mahasiswa yang tergabung dalam Konsolidasi Nasional Mahasiswa Indonesia (Konami) saat bentrok dengan aparat Kepolisian,

Ia mengatakan, dalam mengatasi aksi demo, aparat di lapangan tidak dilengkapi water canon  yang memadai. Akibatnya, kata dia, aparat lebih mengedepankan gas air mata berapi dan peluru karet. “Akibatnya mahasiswa menjadi terprovokasi untuk melempari polisi dengan batu,” ungkap Neta.
      
Ditambahkan Neta, Water canon yang dikerahkan Polda Metro adalah water canon abal-abal, dengan daya ‘tembakan air’ hanya dua hingga tiga meter dengan tekanan rendah. Mahasiswa yang disemprot bukannya mundur, mereka malah seperti main air mancur.

Lebih jauh, Neta mengatakan gaya penanganan aksi massa yang abal-abal ini harus segera dievaluasi oleh Kapolri, DPR maupun Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukkam). “Jika cara-cara ini dibiarkan, akan banyak korban berjatuhan karena polisi di lapangan lebih mengandalkan sikap represif dan bukan persuasif,” pungkasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Tanah Merah Protes KPUD Jakarta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler