“Sebab pemain Paraguay ini meninggal dunia karena tidak mampu membiayai pengobatan sebagai akibat belum dibayarkannya gajinya selama empat bulan oleh Persis Solo,” kata Neta, Selasa (4/12).
Neta mengatakan ada dua hal mengapa Polri harus memeriksa kasus kematian Diego ini dengan serius. Pertama, Persis Solo klub tempat Diego bermain diduga telah melakukan pelanggaran pasal penipuan. “Dalam hal ini Persis Solo tidak membayar gaji Diego selama empat bulan. Kedua, Persis Solo telah melakukan kelalaian hingga menyebabkan seseorang (Diego) meninggal dunia,” kata Neta.
Ia mengungkapkan, pihak Kepolisian harus pula memeriksa para Pengurus PT Liga Indonesia, PSSI dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Neta mengatakan, ketiga lembaga tersebut telah melakukan kelalaian dan tidak menjalankan tugasnya dengan maksimal hingga menyebabkan kematian Diego.
“Dengan adanya kasus ini IPW mengimbau agar Polri tidak mengizinkan kompetisi Liga Super Indonesia dan Liga Primer Indonesia untuk tahun 2013. Sebab, kematian Diego menunjukkan kesemrawutan manajemen kompetisi sepakbola Indonesia,” katanya.
IPW, kata Neta, berharap keluarga Diego melakukan tuntutan hukum terhadap Persis Solo, PT Liga Indonesia, PSSI dan BOPI. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wenger Inginkan Demba Ba di Bursa Januari
Redaktur : Tim Redaksi