Polisi menggeledah tujuh panti pijat di Gold Coast, Australia, karena diduga menjalankan praktek prostitusi terselubung. Sebagian wanita pekerjanya berasal dari Asia Tenggara.
Para pengunjung turut menyaksikan sekelompok polisi mendatangi pusat-pusat perbelanjaan setempat untuk melakukan penggeledahan pada Rabu (11/10/2017) siang di daerah Nerang, Mermaid Beach, Southport, Mudgeeraba, dan Burleigh Waters.
BACA JUGA: Mimpi Aida Ameera Untuk Membuat Perubahan
Rekaman body kamera petugas dari penggeledahan di salah satu panti pijat menunjukkan petugas memasuki kamar dimana seorang pria tampak sedang dilayani secara seksual oleh seorang wanita.
Para penyidik memeriksa barang-barang yang ditemukan di lokasi dan kemungkinan mengajukan tuntutan hukum beberapa pekan mendatang.
BACA JUGA: Polisi Gay di Australia Jadi Target Tes Narkoba Karena Gaya Hidupnya
Puluhan pekerja wanita di panti-panti pijat tersebut juga ditanyai oleh petugas Australian Border Force (ABF) untuk mengecek mengenai pelanggaran visa mereka.
Jurubicara ABF menjelaskan pihaknya berencana membatalkan visa seorang wanita warga negara Taiwan dan warga negara Malaysia, yang diduga bekerja dengan melanggar ketentuan visa mereka.
BACA JUGA: Aturan Asuransi Kesehatan Swasta Australia Alami Perombakan
Inspektur Lance Vercoe menjelaskan tindakan polisi yang dilakukan di bawah Operation Papa Validate itu kini akan ditujukan untuk memeriksa kaitan antara usaha panti pijat tersebut dengan kejahatan terorganisasi.
"Realitanya adalah sejumlah wanita yang bekerja di panti pijat ini berasal dari Asia Tenggara," jelasnya.
Dia menambahkan bahwa polisi belum menemukan bukti-bukti terjadinya perbudakan seksual di negara bagian Queensland tersebut. Namun hal itu tetap menjadi perhatian pihak berwajib.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alasan Dokter Umum di Australia Tidak Mau Kerja di Pedalaman