SURABAYA--Menteri BUMN Dahlan Iskan mendatangi Mapolda Jatim di Surabaya kemarin (10/1). Hal itu dia lakukan untuk menyampaikan keterangan seputar kecelakaan mobil listrik Tucuxi yang dikendarainya di Plaosan, Magetan, Sabtu (5/1). Dalam kesempatan itu, Dahlan menjawab 33 pertanyaan penyidik terkait dengan mobil listrik, pelat nomor, serta kronologi kejadian.
Dahlan tiba di Mapolda Jatim sekitar pukul 10.30. Dia berjalan kaki dari gedung Graha Pena melalui kampus Universitas Bhayangkara (Ubhara). Kedatangan Dahlan dengan jalan kaki tersebut tidak diduga pihak polda. Padahal, sejak pagi gerbang VVIP polda dibuka untuk menyambut mantan Dirut PLN itu. Gerbang tersebut juga sudah steril dengan penjagaan polisi.
Dahlan tampil santai dengan memakai kaus, celana sport, dan sepatu kets. Dia didampingi Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarul Zaman dan sejumlah petugas provos. "Saya ingin langsung diperiksa saja. Kalau bertemu Kapolda, nanti dianggap intervensi," ujar Dahlan.
Ya, kedatangan Dahlan sejatinya memang sudah ditunggu Kapolda Jatim Irjen Hadiatmoko dan Wakapolda Brigjen Moechgiyarto di gedung Tri Brata. Namun, Dahlan memilih langsung menuju ruang penyidik di gedung Regional Traffic Management Center (RTMC) yang terletak sekitar 20 meter dari gedung Tri Brata.
Dahlan mengaku tak khawatir dengan pemeriksaan penyidik. "Untuk pemeriksaan ini, saya tidak menyiapkan apa-apa. Saya akan jawab apa adanya," ungkapnya.
Dia mengungkapkan, insiden yang melibatkan dirinya adalah kesalahan karena melanggar lalu lintas. Hal itu berkaitan dengan uji coba mobil listrik Tucuxi dari Solo ke Surabaya. Siapa sangka, akhirnya terjadi insiden di Plaosan, Magetan, tersebut. Dia memutuskan untuk menabrak tebing setelah Tucuxi tidak bisa dikendalikan karena rem blong. "Ini bukan tindak pidana kriminal. Jadi, saya tidak khawatir sama sekali," tegasnya.
Setelah memberikan keterangan selama 1,5 jam di gedung RTMC, Dahlan kembali melayani pertanyaan wartawan. Sebanyak 12 pertanyaan wartawan dijawab satu per satu dengan gamblang.
Terkait dengan kemungkinan dijadikan tersangka, Dahlan menjawab dengan ringan. "Saya mungkin akan menjadi tersangka kalau rumput yang saya tabrak melapor ke polisi," ujarnya berseloroh.
Dia menegaskan, kecelakaan itu tidak akan menyurutkan tekadnya untuk mengembangkan mobil listrik. "Ke depan, sumber daya alam yang tersedia terus menipis. Kendaraan listrik ini adalah kendaraan masa depan. Indonesia harus mulai," katanya.
Berdasar temuan tim penyidik di lapangan, tidak ada unsur kelalaian dalam insiden tersebut. Marsono, pemilik mobil Panther, juga tak mempersoalkan bagian belakang mobilnya yang sempat tersenggol Tucuxi.
Kabidhumas Polda Jatim Kombes Pol Hilman Thayib menyatakan, keterangan Dahlan dianggap sudah cukup. Dia menegaskan bahwa tidak ada yang perlu dipermasalahkan dalam musibah tersebut. Selain tidak ada unsur kelalaian, korban nihil dan tidak ada pihak pelapor. "Insiden ini hanya kecelakaan biasa," tegasnya. (mar/c5/ca)
Dahlan tiba di Mapolda Jatim sekitar pukul 10.30. Dia berjalan kaki dari gedung Graha Pena melalui kampus Universitas Bhayangkara (Ubhara). Kedatangan Dahlan dengan jalan kaki tersebut tidak diduga pihak polda. Padahal, sejak pagi gerbang VVIP polda dibuka untuk menyambut mantan Dirut PLN itu. Gerbang tersebut juga sudah steril dengan penjagaan polisi.
Dahlan tampil santai dengan memakai kaus, celana sport, dan sepatu kets. Dia didampingi Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarul Zaman dan sejumlah petugas provos. "Saya ingin langsung diperiksa saja. Kalau bertemu Kapolda, nanti dianggap intervensi," ujar Dahlan.
Ya, kedatangan Dahlan sejatinya memang sudah ditunggu Kapolda Jatim Irjen Hadiatmoko dan Wakapolda Brigjen Moechgiyarto di gedung Tri Brata. Namun, Dahlan memilih langsung menuju ruang penyidik di gedung Regional Traffic Management Center (RTMC) yang terletak sekitar 20 meter dari gedung Tri Brata.
Dahlan mengaku tak khawatir dengan pemeriksaan penyidik. "Untuk pemeriksaan ini, saya tidak menyiapkan apa-apa. Saya akan jawab apa adanya," ungkapnya.
Dia mengungkapkan, insiden yang melibatkan dirinya adalah kesalahan karena melanggar lalu lintas. Hal itu berkaitan dengan uji coba mobil listrik Tucuxi dari Solo ke Surabaya. Siapa sangka, akhirnya terjadi insiden di Plaosan, Magetan, tersebut. Dia memutuskan untuk menabrak tebing setelah Tucuxi tidak bisa dikendalikan karena rem blong. "Ini bukan tindak pidana kriminal. Jadi, saya tidak khawatir sama sekali," tegasnya.
Setelah memberikan keterangan selama 1,5 jam di gedung RTMC, Dahlan kembali melayani pertanyaan wartawan. Sebanyak 12 pertanyaan wartawan dijawab satu per satu dengan gamblang.
Terkait dengan kemungkinan dijadikan tersangka, Dahlan menjawab dengan ringan. "Saya mungkin akan menjadi tersangka kalau rumput yang saya tabrak melapor ke polisi," ujarnya berseloroh.
Dia menegaskan, kecelakaan itu tidak akan menyurutkan tekadnya untuk mengembangkan mobil listrik. "Ke depan, sumber daya alam yang tersedia terus menipis. Kendaraan listrik ini adalah kendaraan masa depan. Indonesia harus mulai," katanya.
Berdasar temuan tim penyidik di lapangan, tidak ada unsur kelalaian dalam insiden tersebut. Marsono, pemilik mobil Panther, juga tak mempersoalkan bagian belakang mobilnya yang sempat tersenggol Tucuxi.
Kabidhumas Polda Jatim Kombes Pol Hilman Thayib menyatakan, keterangan Dahlan dianggap sudah cukup. Dia menegaskan bahwa tidak ada yang perlu dipermasalahkan dalam musibah tersebut. Selain tidak ada unsur kelalaian, korban nihil dan tidak ada pihak pelapor. "Insiden ini hanya kecelakaan biasa," tegasnya. (mar/c5/ca)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keluarga Mallarangeng Tak Mau Gegabah Seret Anas
Redaktur : Tim Redaksi