jpnn.com - JAKARTA - Kepolisian tak hanya mengamankan gedung Mahkamah Konstitusi yang mengagendakan pembacaan putusan sidang sengketa pemilihan presiden, Kamis (20/8). Namun juga mencegah kemungkinan pergerakan massa dari luar Jakarta yang hendak masuk ke ibu kota.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Ronny Sompie menjelaskan bahwa pelaksanaan pengamanan diarahkan pada upaya pencegahan.
BACA JUGA: Pendukung Prabowo-Hatta Berbondong ke Jakarta
Seperti upaya pencegahan terjadinya gangguan jalannya sidang, para hakim MK, Komisioner Komisi Pemilihan Umum, semua yang nantinya hadir di dalam sidang.
"Dan semua upaya pencegahan terjadinya pergerakan dari luar Jakarta masuk ke kota Jakarta," kata Ronny di Mabes Polri, Kamis (20/8).
BACA JUGA: Jokowi Perintahkan Pendukungnya Tetap Tenang
Karenanya, Ronny melanjutkan, perbatasan antara Jakarta dengan Jawa Barat juga disiapkan di 14 titik pengetatan. Namun, Ronny ogah membeber di mana saja 14 titik pengetatan tersebut.
"Saya kira itu merupakan bagian dari rahasia karena 14 unit pencegatan itu kalau disampaikan kepada kawan-kawan akan membahayakan kawan-kawan kami," katanya.
BACA JUGA: Panselnas Klaim Server BPPT Supercanggih
Ronny pun menjelaskan, ada tujuh titik pengetatan di daerah Banten ke arah Jakarta. "Itu juga kita siap mencegah massa untuk masuk ke Jakarta," ujarnya.
Kemudian, kata Ronny, Polda Metro Jaya saat ini dibantu 20 SSK Brimob dari 10 Polda di Indonesia.
Selain Polda Metro Jaya, ada Polda Banten Jabar, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kemudian, Polda Lampung, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur.
"10 Polda ini mengirim bantuan 20 SSK anggota Brimob yang diserahkan sepenuhnya secara taktis penempatan mereka kepada Kapolda Metro Jaya selaku kepala operasi Mantab Brata daerah," paparnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ical Beraninya ke Nusron Cs, Takut Pecat JK dan Ginanjar
Redaktur : Tim Redaksi