SABAH – Sebanyak 44 warga Kampung Pinggir Bakau, Semporna ditangkap Polisi Diraja Malaysia (PDRM), Minggu (10/3). Setelah diperiksa 11 di antaranya dilepaskan karena memiliki dokumen sebagai warga Negara Malaysia.
Oleh polisi 33 orang tersebut langsung dibawa ke Lahad Datu untuk diperiksa lebih dalam di kantor polisi setempat. Mereka diduga ada kaitannya dengan loyalis Sultan Sulu yang selama ini bertikai dengan pemerintah negeri jiran itu.
Kepala Kepolisian Daerah Semporna DSP Mohd Firdaus Francis Abdullah mengatakan, 33 orang ditangkap karena tidak memiliki dokumen. Pihaknya pun mencurigai mereka terlibat tidak langsung dengan loyalis Sultan Sulu. “Mereka itu semua warga asing. Mereka dibawa ke Lahad Datu karena masih terkait operasi keselamatan negara,” ungkapnya.
Kampung Pinggir Bakau berjarak sekitar 2 kilometer dari lokasi penggeledahan sehari sebelumnya di Simunul. Polisi memasuki kampung sejak pagi, sekitar pukul 06.30 waktu Malaysia. Suasana penangkapan tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan PDRM di Simunul dan Srijaya, Sabtu (9/3). Hanya saja penggeledahan kali ini berlangsung lebih cepat, hanya dua jam setengah. Sekitar 100 personel PDRM dari berseragam dan bersenjata lengkap. Satu orang polisi membawa lebih dari satu senjata. Laras panjang, pendek dan senjata tajam.
Selama penggeledahan tidak ada warga yang keluar rumah. Pun dengan pengguna jalan, melihat kerumunan polisi, mobil dan sepeda motor balik arah.
Diantara tersangka yang ditangkap terdapat empat perempuan. Polisi memastikan semua mereka yang digiring ke Lahad Datu merupakan orang dewasa, berusia di atas 18 tahun. “Tidak ada yang anak-anak, semua tersangka berumur di atas 18 tahun,” kata Firdaus.
Dari 33 orang yang dicurigai tersebut polisi memilah empat orang yang dianggap tersangka utama. Mereka diduga kuat memiliki kaitan langsung dengan loyalis Sultan Sulu yang selama ini melakukan penyusupan dan penyerangan terhadap polisi dan tentara Malaysia. “Mereka berkaitan dengan pengganas Sulu. Membantu mereka,” tegas Firdaus.
Namun Firdaus tidak yakin jika empat orang itu merupakan Loyalis Sultan Sulu yang melarikan diri ketika tembak menembak dengan polisi, pekan lalu di Simunul, Semporna. “Sepertinya mereka bukan yang melarikan diri waktu itu,” katanya.
Penggeledahan di Kampung Pinggir Bakau dilakukan setelah polisi menerima aduan masyarakat tentang adanya aktivitas mencurigakan. Firdaus menegaskan, pihaknya tidak ingin lengah dan berkompromi terhadap ancaman gangguan keamanan. “Kami tidak ingin kompromo pada hal yang mengancam keamanan dan keresahan penduduk. Kami akan melakukan tindakan tegas,” ujarnya.
Sama seperti sehari sebelumnya, polisi tidak menemukan satu pun senjata di lokasi penggeledahan. “Hanya warga asing, tidak ada senjata,” ucap Firdaus.(hen)
Oleh polisi 33 orang tersebut langsung dibawa ke Lahad Datu untuk diperiksa lebih dalam di kantor polisi setempat. Mereka diduga ada kaitannya dengan loyalis Sultan Sulu yang selama ini bertikai dengan pemerintah negeri jiran itu.
Kepala Kepolisian Daerah Semporna DSP Mohd Firdaus Francis Abdullah mengatakan, 33 orang ditangkap karena tidak memiliki dokumen. Pihaknya pun mencurigai mereka terlibat tidak langsung dengan loyalis Sultan Sulu. “Mereka itu semua warga asing. Mereka dibawa ke Lahad Datu karena masih terkait operasi keselamatan negara,” ungkapnya.
Kampung Pinggir Bakau berjarak sekitar 2 kilometer dari lokasi penggeledahan sehari sebelumnya di Simunul. Polisi memasuki kampung sejak pagi, sekitar pukul 06.30 waktu Malaysia. Suasana penangkapan tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan PDRM di Simunul dan Srijaya, Sabtu (9/3). Hanya saja penggeledahan kali ini berlangsung lebih cepat, hanya dua jam setengah. Sekitar 100 personel PDRM dari berseragam dan bersenjata lengkap. Satu orang polisi membawa lebih dari satu senjata. Laras panjang, pendek dan senjata tajam.
Selama penggeledahan tidak ada warga yang keluar rumah. Pun dengan pengguna jalan, melihat kerumunan polisi, mobil dan sepeda motor balik arah.
Diantara tersangka yang ditangkap terdapat empat perempuan. Polisi memastikan semua mereka yang digiring ke Lahad Datu merupakan orang dewasa, berusia di atas 18 tahun. “Tidak ada yang anak-anak, semua tersangka berumur di atas 18 tahun,” kata Firdaus.
Dari 33 orang yang dicurigai tersebut polisi memilah empat orang yang dianggap tersangka utama. Mereka diduga kuat memiliki kaitan langsung dengan loyalis Sultan Sulu yang selama ini melakukan penyusupan dan penyerangan terhadap polisi dan tentara Malaysia. “Mereka berkaitan dengan pengganas Sulu. Membantu mereka,” tegas Firdaus.
Namun Firdaus tidak yakin jika empat orang itu merupakan Loyalis Sultan Sulu yang melarikan diri ketika tembak menembak dengan polisi, pekan lalu di Simunul, Semporna. “Sepertinya mereka bukan yang melarikan diri waktu itu,” katanya.
Penggeledahan di Kampung Pinggir Bakau dilakukan setelah polisi menerima aduan masyarakat tentang adanya aktivitas mencurigakan. Firdaus menegaskan, pihaknya tidak ingin lengah dan berkompromi terhadap ancaman gangguan keamanan. “Kami tidak ingin kompromo pada hal yang mengancam keamanan dan keresahan penduduk. Kami akan melakukan tindakan tegas,” ujarnya.
Sama seperti sehari sebelumnya, polisi tidak menemukan satu pun senjata di lokasi penggeledahan. “Hanya warga asing, tidak ada senjata,” ucap Firdaus.(hen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Malaysia Tembak Remaja 13 Tahun
Redaktur : Tim Redaksi