jpnn.com - BANGKOK - Polisi Thailand akhirnya memutuskan bahwa pelaku bom Bangkok pada Agustus lalu adalah pria asing yang diamankan di apartemen tak lama setelah kejadian itu.
Pria tersebut adalah sama dengan yang memakai baju kuning dalam rekaman kamera sirkuit CCTV di kuil sebelum terjadi ledakan.
BACA JUGA: Kuburan Mona Lisa Ditemukan Di Sini, Tengkorak sudah Tidak Ada
Dalam serangan di Kuil Erawan di daerah Ratchaprasong, Bangkok pada Agustus lalu, telah menewaskan 20 orang dan melukai 130 orang lainnya.
Juru bicara polisi, Prawut Thavornsiri mengatakan, penyelidikan menemukan tersangka pertama yang ditahan dan dikenal sebagai Adem Karadag, pembom utama.
BACA JUGA: Kapal Wisatawan Tabrakan Di Dekat Pasar Terapung, Begini Jadinya...
"Kami mengkonfirmasi hal ini, pria berbaju kuning itu adalah Karadag. Tersangka juga sudah mengakui perbuatannya,” katanya pada konferensi pers, di Bangkok, Sabtu kemarin.
BACA JUGA: Enam Jamaah Indonesia Korban Tragedi Mina Masih Dirawat di RS
Thavornsiri menambahkan bahwa, tersangka memasang bom tersebut di kuil sebelum memanggil taksi motor yang membawanya ke Lumpini Park untuk mengganti baju di sebuah kamar mandi di lokasi tersebut.
Pemerintah Thailand, sebelum ini menolak dugaan dua orang yang ditahan menyusul ledakan bom pada 17 Agustus lalu itu adalah pembom utama.
Sementara itu, pengacara Karadag, sebelum ini memberitahu media, nama sebenarnya kliennya adalah Bilal Mohammed.
Pengacara tersebut, Chuchart Kanphai juga mengklaim kliennya tidak berada di Thailand ketika kejadian, sebaliknya mengklaim setiap pengakuan adalah murni rumor.
Kanpai turut mengkonfirmasi Karadag dilahirkan di Urumqi, ibukota wilayah Xinjiang, tetapi berhijrah ke Turki pada 2004 di mana ia mendapatkan kewarganegaraan negara itu dan bekerja sebagai sopir truk.
Menurutnya, Karadag memasuki Thailand pada 21 Agustus, empat hari setelah serangan bom itu dengan harapan untuk mendapatkan pekerjaan di Malaysia. (AFP/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alhamdulillah... Akhirnya Jerman Salurkan Dana Rp 65 Triliun Bantu Pengungsi
Redaktur : Tim Redaksi