Polisi Sebut Bom Tas di Bengkulu Diduga Terkait Pilkades

Sabtu, 11 Januari 2020 – 19:10 WIB
Halidin, ayah kades terpilih Satria Utama mengalami luka di bagian kaki akibatnya ledakan bom tas di depan rumah anaknya. Foto: Antara

jpnn.com, BENGKULU - Polda Bengkulu hingga kini masih menyelidiki kasus bom tas yang meledak di depan rumah Kepala Desa Padang Serunaian, Kecamatan Semidang Alas, Kabupaten Seluma, Bengkulu, pada Sabtu (11/1) pagi.

Polisi menyebut ledakan bom tas tersebut diduga terkait dengan hasil pemilihan kepala desa (pilkades).

BACA JUGA: Duarr, Bom Tas Meledak di Bengkulu, Satu Orang Terluka

Kabid Humas Polda Bengkulu Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Sudarno mengatakan, sebelumnya memang ada beberapa pihak yang mempermasalahkan hasil Pilkades di desa itu.

Namun, kata Kombes Pol Sudarno, persoalan Pilkades yang melibatkan antara pihak yang tidak terima dan kades terpilih ini sudah sempat didamaikan oleh tokoh masyarakat dan pemangku kebijakan setempat.

BACA JUGA: Info Terkini dari Polisi Soal Ledakan Bom Tas di Bengkulu, Oh Ternyata

"Sebelumnya ada permasalahan pemilihan kepala desa tapi sudah didamaikan. Ternyata hari ini ada kejadian seperti itu (ledakan bom tas). Kayaknya ini lebih pada persoalan personal," jelas Kabid Humas Polda Bengkulu, Sabtu.

Kata Kombes Pol Sudarno, kepolisian masih terus melakukan pendalaman dan penyelidikan untuk mengetahui secara pasti motif dari ledakan bom tas tersebut.

BACA JUGA: Dua Penumpang Lion Air Ditangkap karena Menyeludupkan Narkoba

"Kalau identitas pelaku belum kami ketahui. Saat ini kami masih fokus melakukan olah TKP. Kami masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab secara pasti," ujarnya.

Bom tas ini meledak dengan daya ledak rendah dan tidak mengakibatkan kerusakan yang parah di sekitar area ledakan. Namun akibat ledakan tersebut Halidin, ayah kades terpilih Satria Utama mengalami luka di bagian kaki.

"Bom berdaya ledak rendah karena di TKP tidak ada kerusakan dan korbannya juga tidak terlalu parah. Jadi kemungkinan ini bukan ulah jaringan teroris," ujar Sudarno.

Sementara itu, salah satu keluarga korban, Suryanto mengakui, sebelumnya pihak keluarga tidak pernah mengalami gangguan atau teror baik di rumah maupun di luar.

"Kalau gangguan tidak ada, orang melempar rumah sebelumnya juga tidak ada. Jadi kami tidak tau," kata Suryanto di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Bengkulu.

Bom tas ini sebelumnya meledak di depan rumah Kepala Desa Serunaian, Kecamatan Semidang Alas, Kabupaten Seluma, Satria Utama. Bom tas ini melukai ayah dari kades yakni Halidin.

Satria Utama diketahui merupakan kades terpilih pada Pilkades serentak di Kabupaten Seluma pada 2019 lalu. Pelantikan Kades terpilih ini dilakukan pada Desember lalu. Dari data terhimpun, Satria Utama merupakan kepala desa terpilih termuda di Kabupaten Seluma.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler