Polisi Tak Sistematis, Jakarta Kian Macet

Senin, 09 Januari 2012 – 11:53 WIB
JAKARTA - Situasi lalu lintas di Jakarta dalam dua bulan terakhir makin parah karena padat dan tidak terkendali. Indonesian Police Watch (ICW) menilai, sepertinya tidak ada upaya yang maksimal dari jajaran Polda Metro Jaya untuk melakukan rekayasa lalulintas dalam mengurai kemacetan.

IPW merasa prihatin dengan cara kerja jajaran lalu lintas Polda Metro Jaya. "Akibat cara kerjanya tidak sistematis, situasi lalulintas Jakarta terbiarkan apa adanya dalam kesemrawutan yang parah," kata Ketua Presidium IPW, Neta Saputra Pane di Jakarta, Senin (9/1).

Dijelaskannya, situasi kemacetan paling parah sejak dua bulan terakhir ini terlihat di dua tempat. Pertama jalur tol maupun jalan arteri di kawasan Cawang, Jakarta Timur. Untuk bisa lolos dari Pintu Tol Halim menuju tol dalam kota pengemudi harus bertarung selama 45 sampai 60 menit. Begitu juga di jalur arteri, kemacetan parah terjadi mulai keluar tol Halim hingga ke Stasiun Cawang.

"Jalur yang hanya 1,5 km ini harus ditempuh 60 sampai 75 menit. Kemacetan ini tentu sangat memprihatinkan dan sekaligus memalukan, mengingat kawasan Cawang adalah pintu masuk Jakarta dari arah timur," katanya.

Kedua, jelas dia, kawasan Semanggi di depan Polda Metro Jaya terutama sore hari. Ia menegaskan, kemacetanan di kawasan ini seharusnya mampu membuat petinggi lalu lintas Polda Metro Jaya merasa malu. "Mengingat kemacetan ada di depan hidung mereka," ungkapnya.

IPW berharap Kapolri dan Kakorlantas Polri mencermati hal ini. Kemacetan lalu lintas Jakarta yang makin parah jangan dibiarkan apa adanya hingga kesemarawutan membuat publik ibukota prustrasi.

"Terutama kawasan pintu masuk Jakarta harus ada kerjasama Lalulintas Polda Metro dengan pihak Jalan Tol untuk melakukan rekayasa lalulintas agar kemacetan bisa terurai," ujarnya.

Menurut dia, jika kemacetan lalu lintas Jakarta dibiarkan apa adanya tentu hal ini tidak hanya memalukan Kapolda Metro. "Tapi juga sangat memalukan Kapolri," tegasnya.

Padahal, lanjut dia, di Polri banyak perwira yang mempunyai kemampuan dalam melakukan rekayasa lalu lintas. "Bahkan mereka lulusan dari Australia, Inggris, Belanda, dan lainnya. Tapi kenapa tidak diberdayakan dengan maksimal," kata Neta tak habis pikir. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jakbar Siapkan 3 Pompa Air Mobile

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler