"Saat ini kita berupaya menemukan jati diri Mr X. Kondisinya mengkhawatirkan dengan 70 persen luka bakar dan luka terkena benda tajam. Tim forensik dan RS Polri masih berupaya membantu jiwa yang bersangkutan," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di kantor Humas Polri, Jakarta Selatan, Senin (10/9).
Saat ini, kata Boy, pihaknya telah mengerucut pada dua nama yang diduga merupakan identitas Mr. X. Namun, hal tersebut belum dapat disampaikan pada publik.
"Kita sudah melalui proses pemeriksaan sampel DNA dua nama, untuk mengetahui jelas siapa Mr X ini. Bahan pembanding sudah diperoleh dokter kita. Secara kasat mata kondisi korban tidak bisa dikenali keluarga," tutur Boy.
Sebelum terjadi ledakan Sabtu malam, Mr X mengadakan pertemuan bersama Muhammad Thorik, warga Tambora yang menjadi buronan polisi dan seorang lagi yang diduga bernama Yusuf (Y). Setelah itu, Thorik dan Y pergi meninggalkan lokasi. Lima menit setelah keduanya pergi, terjadi ledakan di kontrakan tersebut.
Saat olah tempat kejadian perkara, polisi menemukan beberapa jenis bahan peledak antara lain bahan materian black powder, serbuk dan cairan kimia yang diduga kuat bahan pencampur bom rakitan, baterai, alat solder dan senjata api, serta granat.
"Bahan-bahan peledaknya sedang diperiksa oleh Puslabor. Kita juga sudah mendengar keterangan 11 saksi dalam peristiwa itu. Termasuk ketua RT di situ yang menyatakan ada pendatang baru sebelum kejadian. Mereka kontrak rumah itu," pungkas Boy.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rencana Serang Komunitas Buddha karena Peristiwa Rohingya
Redaktur : Tim Redaksi