jpnn.com - JAKARTA - Aparat Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Metro Jaya menembak mati salah satu dari tujuh begal yang ditangkap, Kamis (1/8). Tujuh pelaku ini adalah jaringan begal kelompok Lampung.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Rudy Herianto Adi Nugroho mengatakan, pelaku yang meninggal adalah Diki Fernando, 19. Dia terpaksa ditembak petugas lantaran melawan saat ditangkap.
BACA JUGA: Ibu Cantik Ini Mengadu Tak Kuat Lagi dengan Kelakuan Suami
"Ada tujuh orang yang kami tangkap terkait begal. Salah satu meninggal dunia karena melawan petugas dengan senjata api," kata Rudy saat dikonfirmasi, Jumat (2/9).
Penangkapan sendiri terjadi Kamis (1/8), di dua tempat berbeda, pertama di Apartemen Gading Nias, Jakarta Utara dan kedua di Jalan Kebagusan Dalam, Jakarta Selatan.
BACA JUGA: Duduk di Teras, Isap Rokok, Aa Gatot: Mati Saja lah Saya
Lokasi pertama, polisi mengamankan empat pelaku begal, Sopian Prayoga, 20, David Kasidu, 20, Tantowi Dadang, 18, dan Thernando Devila, 21. Penangkapan berlangsung kondusif, tanpa perlawanan.
Lokasi penangkapan kedua, polisi mengincar tiga pelaku lainnya. Pada penangkapan ini, polisi mendapatkan perlawanan.
BACA JUGA: Tipu Pelanggan, Pengedar Sabu Inipun Sekarat Bersimbah Darah
"Akhirnya kami mengambil langkah diskresi setelah memberi tembakan peringatan. Diki Fernando tewas. Sedangkan Agung Purwanto, 21, dan Heri Irawan, 24, luka tembak di kaki kiri," kata Rudy.
Rudy menerangkan, pelaku sejauh ini sudah melakukan aksinya sekitar 20 kali di Jakarta Selatan dan sekitarnya. Rudy membeberkan, kelompok ini tak segan-segan melakukan aksinya, bahkan sering menggunakan senjata api seperti layaknya koboi.
"Seperti kejadian yang terjadi di tempat pangkas Jalan Bangka II, Jaksel. Di sini pelaku masuk ke dalam tempt pangkas kemudian menjarah semua barang berharga termasuk motor orang yang di sana. Pelaku bahkan menembakkan senjatanya," kata Rudy. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rasain! Baru Belajar Jual Narkoba Langsung Tertangkap
Redaktur : Tim Redaksi