Polisi Tewas Ditembak Perampok

Senin, 10 November 2014 – 08:05 WIB
Brigadir Kepala (Bripka) Harianto Bahari, seorang polisi anggota Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Senapelan Pekanbaru tewas ditembak perampok saat melakukan penyergapan terhadap tiga orang pelaku rampok di Jalan Kulim, Senapelan, Ahad (9/11) sore sekitar pukul 16.30 WIB. Foto: Didik Herwanto/Riau Pos/JPNN.com

jpnn.com - PEKANBARU - Brigadir Kepala (Bripka) Harianto Bahari, seorang polisi anggota Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Senapelan Pekanbaru tewas ditembak perampok saat melakukan penyergapan terhadap tiga orang pelaku rampok di Jalan Kulim, Senapelan, Ahad (9/11) sore sekitar pukul 16.30 WIB.

Dua pelaku berhasil diamankan, sementara satu orang dengan inisial EP sebagai pelaku penembakan kabur.

BACA JUGA: Harga Bahan Pokok Naik, Pejabat Sebut Cuaca Pemicunya

Gugurnya Bahari dalam bertugas ini berawal saat ia bersama lima orang anggota Unit Resrkim Polsek Senapelan dipimpin Kanit Reskim Iptu Syahrizal menguntit kelompok rampok EP yang sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dalam kasus pencurian dengan kekerasan.

Penguntitan terhadap EP dan kelompoknya yang mengendarai satu unit mobil Toyota Avanza hitam tanpa plat nomor sudah dilakukan sejak pukul 16.00 WIB, beredar kabar EP dalam perjalanan dari Jambi.

BACA JUGA: Berharap MenPAN-RB Langsung Angkat Honorer K2 jadi PNS

Mobil pelaku kemudian berhenti di toko pakaian Bomink di Jalan Kulim, Kecamatan Senapelan. Di sini, mereka berencana untuk membeli baju.

‘’Ada tiga orang masuk ke dalam toko tersebut,’’ ujar saksi Efdi, warga sekitar yang juga mengenali almarhum Bahari sebagai kawan sekolah di bangku Sekolah Dasar (SD).

BACA JUGA: 10 Gubuk Dibakar, Petani Kabur

Melihat pelaku masuk ke dalam toko, Bahari bersama rekan-rekannya yang lain melakukan penyergapan. Saksi mata di lokasi mengatakan, sempat terjadi perkelahian di sana. Baik polisi yang menyergap maupun kawanan pelaku sama-sama mengeluarkan senjata api.

Namun, saat itu Bahari kemudian tertembak. ‘’Ada beberapa tembakan terdengar,’’ lanjutnya.

Sementara itu, saksi lainnya Roni menuturkan, setelah tertembak, Bahari sempat keluar minta tolong pada masyarakat sekitar.

‘’Yang tertembak keluar bilang kalau dia polisi dan meminta pertolongan. Kemudian saya dan warga lainnya kemudian mengangkat korban ke dalam mobil avanza dan kemudian dilarikan ke rumah sakit,’’ sambungnya.

Untuk pertolongan pertama, Bahari dibawa ke rumah sakit terdekat, Rumah Sakit Tentara yang berada di Jalan Kesehatan. Namun karena kondisinya tak memungkinkan, ia kemudian dibawa ke Rs Bhayangkara. Setibanya di sana ia  tak lagi bernyawa.

Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Robert Haryanto Watratan kepada Riau Pos (Grup JPNN) menuturkan, saat kejadian, Bahari bersama anggota Reskrim Polsek Senapelan dalam pengejaran terhadap kelompok EP.

‘’Mereka ini DPO. Komplotan yang dikejar berencana mau beli baju di daerah senapelan,’’ kata Robert.

Di toko pakaian ini, penyergapan dilakukan sekitar pukul 16.00 WIB. ‘’Diduga pelaku memiliki senjata api jenis Rugermini yang telah dimodifikasi. Sekitar pukul 16.00 WIB, dilakukan penggrebekan di TKP. Dalam penangkapan dua orang pelaku berhasil diamankan dan satu atas nama EP yang pada saat kontak berhasil menembak korban anggota Polri dan melarikan diri,’’ sebut Kapolresta.

Saat penggrebekan tersebut, EP diduga lari tanpa menggunakan kendaraan, karena mobil yang digunakan berhasil diamankan polisi.

"Adapun Korban sekitar pukul 16.30 WIB dibawa ke RS Polri dan sesampai di RS luka dibagian dada menyebabkan korban sudah tidak bernyawa lagi,’’ terangnya.

Kapolda Riau, Brigjen Pol Dolly Bambang Hermawan memerintahkan jajarannya melakukan pengejaran terhadap perampok yang menewaskan Bripka Bahari, anggota Polsek Senapelan yang hendak melakukan penangkapan.

Ia dengan tegas memerintahkan tembak di tempat bagi pelaku yang membahayakan seperti ini.

Kepada masyarakat, Kapolda meminta untuk tidak khawatir. Karena Polda Riau terus berupaya untuk menangkap pelaku.

‘’Masyarakat tidak perlu khawatir. Kita terus berupaya, walaupun timbul korban, kita tetap bekerja. Polisi memang resikonya begitu, resiko tugas,’’ ucapnya.

Kepada keluarga Bahari, Kapolda menghaturkan bela sungkawa yang mendalam. Bahari akan selalu diingat sebagai anggota polisi yang baik dan pemberani rela berkorban demi masyarakat.

‘’Sata turut bela sungkawa, dia anggota yang baik, rela berkorban demi masyarakat. Semoga yang dilakukan jadi amal baik. Dia insyaallah mati syahid karena gugur dalam bertugas,’’ tutup Dolly Bambang Hermawan. (ali/s)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berhemat Anggaran, Gubernur Gorontalo Tolak Mobil Dinas Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler