JAKARTA — Tim dokter kepolisian mulai menguji DNA lima anggota kelompok Denpasar yang ditembak mati oleh polisi, Minggu (18/3) malam. Ini dilakukan untuk memastikan identitas kelima warga yang diduga polisi hendak merampok untuk mendanai aktivitas terorisme itu.
‘’Hari ini dimulai pelaksanaan otopsi untuk kelima jenazah,’’ ujar Kadiv Humas Polri Irjen (pol) Saud Usman Nasution di Mabes Polri Jakarta, Selasa (20/3).
Sebelumnya Senin (19/3) malam, lima jenazah ini tiba dari Bali. Mereka diterbangkan ke Jakarta untuk menjalanai otopsi guna memastikan identitas yang sebelumnya diketahui dari kartu tanda penduduk mereka.
‘’Dari ke lima tersangka ini empat orang sudah memiliki data lengkap sesuai KTP yang ada, tapi harus dibuktikan lagi apakah KTP itu benar,’’ imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya polisi mengklaim menembak mati lima warga ini karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap di dua lokasi berbeda di Denpasar Bali, Minggu malam. Dugaannya mereka hendak melakukan perampokan di sebuah jasa penukaran uang (money changer) dan toko emas.
Perampokan ini merupakan bentuk pengumpulan dana untuk aksi terorisme yang diyakini polisi telah direncanakan. Dari penangkapan ini polisi menyita dua pucuk senjata api jenis FN bersama magazene dan puluhan butir peluru. (zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Satu Visi, NU-Laskar Aswaja Harus Bersinergi
Redaktur : Tim Redaksi