SAMPIT – Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Juanda memilih mengundurkan diri sebagai wakil rakyat. Ini sebagai konsekuensi dari pencalegannya pada pemilu 2014 mendatang dengan menggunakan Partai Gerindra. Padahal, pada pemilu 2009 silam, Juanda menggunakan Partai Demokrat yang telah mengantarkannya sebagai Wakil Ketua DPRD Kotim.
Juanda mengatakan, dirinya sudah menyampaikan surat pengunduran diri ke Pimpinan DPRD Kotim. “Sudah kami kirimkan dan mungkin senin nanti surat saya itu diproses," kata Juanda seperti diberitakan Radar Sampit (JPNN Grup), Minggu (21/4).
Sesuai Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2013 seperti yang sudah diubah dengan Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pencalonan Anggota DPR, DPD, dan DPRD, jika anggota DPRD yang partainya tidak lolos sebagai peserta pemilihan umum namun hendak mengikuti pemilihan legislatif (pileg) dari partai lain, harus memasukkan surat pengunduran diri. Menanggapi hal itu, Juanda menegaskan bahwa dirinya akan mengikuti aturan yang berelaku sesuai dengan paraturan perundang undangan.
"Saya diangkat dengan aturan undang-undang dan diberhentikan sesuai dengan peruran perundang-undangan juga. Saya siap ikuti proses itu," kata Juanda.
Wakil Ketua DPRD Kotim ini mengatakan, dirinya sudah menyampaikan ke Bagian Sekretariat Dewan terkait fasilitas yang dimilikinya seperti mobil dan rumah dinas. ”saya sudah sampaikan bahwa fasilitas itu akan saya kembalikan semuanya karena mengingat aturan tersebut dan saya akan ikuti,” terang Juanda.
Sementara itu Ketua DPC Demokrat Kotim Parimus mengatakan, belum menerima surat pengunduran diri dari Juanda sebagai anggota Partai Demokrat. ”Sampai saat ini kami belum menerima surat pemberitahuan itu. Sebagai partai politik yang cerdas dan santun, Demokrat mengharapkan hal ini bisa diselesaikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," ungkap Parimus. (ang/fuz/jpnn)
Juanda mengatakan, dirinya sudah menyampaikan surat pengunduran diri ke Pimpinan DPRD Kotim. “Sudah kami kirimkan dan mungkin senin nanti surat saya itu diproses," kata Juanda seperti diberitakan Radar Sampit (JPNN Grup), Minggu (21/4).
Sesuai Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2013 seperti yang sudah diubah dengan Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pencalonan Anggota DPR, DPD, dan DPRD, jika anggota DPRD yang partainya tidak lolos sebagai peserta pemilihan umum namun hendak mengikuti pemilihan legislatif (pileg) dari partai lain, harus memasukkan surat pengunduran diri. Menanggapi hal itu, Juanda menegaskan bahwa dirinya akan mengikuti aturan yang berelaku sesuai dengan paraturan perundang undangan.
"Saya diangkat dengan aturan undang-undang dan diberhentikan sesuai dengan peruran perundang-undangan juga. Saya siap ikuti proses itu," kata Juanda.
Wakil Ketua DPRD Kotim ini mengatakan, dirinya sudah menyampaikan ke Bagian Sekretariat Dewan terkait fasilitas yang dimilikinya seperti mobil dan rumah dinas. ”saya sudah sampaikan bahwa fasilitas itu akan saya kembalikan semuanya karena mengingat aturan tersebut dan saya akan ikuti,” terang Juanda.
Sementara itu Ketua DPC Demokrat Kotim Parimus mengatakan, belum menerima surat pengunduran diri dari Juanda sebagai anggota Partai Demokrat. ”Sampai saat ini kami belum menerima surat pemberitahuan itu. Sebagai partai politik yang cerdas dan santun, Demokrat mengharapkan hal ini bisa diselesaikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," ungkap Parimus. (ang/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Video Salat ala SMA 2 Tolitoli Direkam 9 Maret 2013
Redaktur : Tim Redaksi