jpnn.com - JAKARTA - Diusungnya Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menjadi Capres PDI Perjuangan menjadi ancaman serius bagi berbagai Partai Golkar. Sebab, Aburizal Bakrie yang sudah ditetapkan jadi Capres Partai Golkar sejak tahun lalu dinilai tak akan mampu menyaingi elektabilitas Jokowi. Hal itu terlihat dari hasil beberapa lembaga survei yang melansir elektabilitas para capres.
"Terkait dengan deklarasi pencapresan PDIP, langsung berpengaruh pada peta politik. Ini masalah besar bagi Golkar. Kalau benar pemenang Pileg itu PDIP, dengan begitu peluang dari Golkar akan hilang. Belum lagi jarak antara survei sangat jauh selama ini antara Ical dengan Jokowi," kata Politikus Senior Partai Golkar, Zainal Bintang dalam diskusi bertema 'Fenomena dan Kesempatan Tokoh Muda di Parpol' yang digelar di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Minggu (16/3)
BACA JUGA: Ingin Diangkat jadi PNS, Honorer Diminta Bayar Rp 220 Juta
Dalam berbagai survei itu, kata Zainal, Jokowi memperoleh hasil survei sekitar 31 persen, sedangkan Ical hanya mampu meraih angka sembilan persen.
"Nah ini kan jauh sekali hasilnya, enggak akan sebanding. Dia (Ical-red) harus berkaca dan sadar diri kalau perolehan elektabilitas sangat jauh," katanya.
BACA JUGA: Jadi Kader Demokrat, Ini Alasan Dahlan Iskan
Karenanya, Zainal meminta agar Ical memikirkan ulang pencapresan Jokowi sebagai bahan pertimbangan agar memberikan 'kursi' kekuasaannya pada kader yang lain, yang dirasa mampu menyaingi atau sejajar dengan Jokowi.
"Lebih baik, Ical sadar diri dan memberikan pada kader lain untuk jadi Capres," pungkasnya. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Bencana Asap Riau, Mahasiswa Minta Tanggung Jawab SBY
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menimbang Cawapres Jokowi, Militer Berpeluang Besar
Redaktur : Tim Redaksi