Politikus PAN: Apa Hebatnya Faldo Maldini Untuk Dikomentari, Tidak Jelas

Senin, 28 Oktober 2019 – 13:34 WIB
Sekjen PSI Raja Juli Antoni menyerahkan SK Ketua DPW PSI Sumbar kepada Faldo Maldini. Foto: ANTARA SUMBAR/Miko Elfisha

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Amanat Nasional Saleh Daulay Partaonan tidak mau menanggapi manuver mantan rekannya Faldo Maldini, yang kini bergabung di Partai Solidaritas Indonesia. Setelah bergabung dengan PSI, Faldo langsung mendapatkan jabatan sebagai Ketua DPW PSI Sumatra Barat.

Menurut Saleh, tidak penting bagi PAN membahas tentang Faldo yang berpindah partai. PAN tidak ingin terjebak membahas sosok Faldo.

BACA JUGA: Usia Baru 29 Tahun, Ketua PSI Faldo Maldini Optimistis Ikut Pilgub Sumbar

"Apa hebatnya Faldo untuk dikomentari. Jadi, soal yang lain saja ditanya, seperti kemiskinan, kesehatan dan pendidikan. Faldo ini tidak jelas," kata Saleh saat dihubungi JPNN, Senin (28/10).

Lagi pula, kata dia, PAN fokus ke hal lain yang lebih produktif ketimbang membahas Faldo. Seperti evaluasi terhadap Pemilu 2019 dan cara memberdayakan masyarakat agar bisa sejahtera.

BACA JUGA: Kritik Pedas Banget dari Dradjad PAN soal Wakil Menteri, Sampai Bilang Pesta Bagi Kue

"Kami enggak mengurusi itu (Faldo yang berpindah partai). Kami sedang sibuk urusan internal. Kami lagi evaluasi hasil Pemilu (2019). Kemudian kami merumuskan peta untuk memberdayakan masyarakat ke depan. Enggak ada bicara person per person," timpal dia.

Sebelumnya, Faldo resmi ditunjuk menjadi Ketua DPW PSI Sumatra Barat. Dalam pidato politiknya di hadapan ratusan tokoh yang didominasi kalangan milenial di Padang, mantan juru bicara Prabowo-Sandi itu menawarkan sembilan gagasan untuk membangun Sumbar.

Dia menyebut gagasannya itu Sumangaik Sambilan (Semangat Sembilan). "Saya ingin menawarkan Sumangaik Sambilan untuk perubahan Sumbar ke arah yang lebih baik," katanya di Padang, Minggu (27/10) malam.

Sembilan gagasan itu berisi Sumangaik Baraja dan Sumangaik Mangaji yang berisi gagasan tentang pendidikan, Sumangaik Raun tentang infrastruktur pendukung, Sumangaik Manggaleh berisi gagasan tentang industri dan Sumangaik Bakawan tentang jejaring dan hubungan kerja sama. 

Lalu, Sumangaik Malayani tentang pelayanan publik berbasis partisipasi masyarakat, Sumangaik Bajaleh tentang transparansi APBD, Sumangaik Badayo berisi gagasan peningkatan kesejahteraan perempuan dan anak dan terakhir Sumangaik Basegeh tentang inovasi berbagai bidang.

Pidato politik itu juga sebagai 'deklarasi' kesiapan politikus yang malang melintang di pentas nasional saat pemilu presiden lalu itu, sebagai salah seorang kontestan dalam Pemilu Gubernur Sumbar 2021. (mg10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler