Politikus PKS: Aksi Teroris di Paris, Peringatan Bagi Indonesia

Minggu, 15 November 2015 – 03:15 WIB
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sukamta. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sukamta mengajak masyarakat untuk berduka sekaligus mengecam aksi teroris di Paris yang menelan korban jiwa dan luka-luka.

“Sebagai warga dunia, kita sampaikan rasa turut berbelasungkawa atas jatuhnya korban jiwa pada tragedi di Kota,” kata Sukamta, Sabtu (14/11).

BACA JUGA: TNI Kerahkan Peralatan Tempur di Morotai, Ada Apa?

Kepada pemerintah Indonesia, Sukamta meminta agar memastikan warga negara Indonesia di Paris dan sekitarnya aman, sebagaimana informasi dari Kementerian Luar Negeri yakni tidak ada WNI yang jadi korban.

Seperti disebutkan beberapa pihak, menurut Sukamta, insiden tersebut diduga terkait tewasnya John Jihadi tokoh ISIS. Namun, Sukamta meminta pemerintah tidak terburu-buru menduga apalagi menuduh kelompok tertentu sebelum melakukan penyelidikan intensif.

BACA JUGA: Fahri Hamzah: Provinsi Pulau Sumbawa Segera Dibentuk

“Indonesia harus mengecam tindak kekerasan ini termasuk meminta dunia untuk mengecam dan bereaksi keras juga terhadap sumber terorisme yaitu terorisme negara yang dilakukan oleh Zionis Israel di Palestina yang telah menelan korban puluhan ribu jiwa,” ujar politikus PKS ini.

Tindak kekerasan seperti di Paris dan Palestina ini, ujar Sukamta, merupakan serangan terhadap kemanusiaan.

BACA JUGA: Politikus PKS Kutuk Tindakan Biadab Terorisme di Paris

“Karena itu, seluruh bangsa harus bersatu melawan aksi terorisme,” ujar anggota DPR RI dari daerah pemilihan Provinsi DI Yogjakarta ini.

Lebih lanjut, Sekretaris Fraksi PKS DPR RI menyatakan seandainya benar insiden ini dilakukan ISIS, sepertinya ini skenario untuk menciptakan konflik yang lebih besar.

“Setelah Rusia juga terikutkan dengan konflik ISIS di Timur Tengah, sekarang giliran Eropa juga mau diseret ke dalam konflik ini," ujarnya.

Setelah Amerika, Rusia dan Eropa terseret dengan konflik di Timur Tengah, menurut jebolan Program Doktoral di University of Salford, Inggris ini, tidak menutup kemungkinan negara-negara Asia seperti Indonesia juga akan ditarik untuk terlibat.

“Oleh karenanya, insiden ini bisa jadi peringatan bagi Indonesia agar lebih bersatu dan bersiap memberantas terorisme. Kan bisa saja Indonesia dijadikan seperti Paris ini kalau kita tidak serius untuk mencegah terorisme,” katanya.

“Ini juga tantangan bagi Indonesia sebagai negeri dengan jumlah Muslim terbesar, apakah kita hanya akan menjadi pelanduk dalam skenario konflik global ini?,” tanya Sukamta.(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Adhyaksa Dault Diakui di Asia Tenggara, Nih Buktinya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler