jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin mengatakan potensi pertanian berbasis pedesaan masih sangat besar untuk dikembangkan baik secara produk maupun wisatanya.
Menurut Akmal, potensi-potensi yang muncul berbagai inovasi baru di bidang pertanian kemudian menjadi pusat perhatian masyarakat kebanyakan secara alamiah saja. Semestinya ini bisa dibentuk dengan inisiasi intensif pemerintah di kementerian teknis, untuk menemukan inovasi yang menghasilkan komoditas unggul negara kita.
BACA JUGA: Kementan Beber Data Ekspor Porang 2020 Capai Rp 923,6 Miliar, Sejumlah Negara Ini Jadi Langganan
“Keragaman hayati negeri ini sangat besar sekali jumlahnya. Dan, dari segi kualitasnya, sudah banyak sekali masyarakat dunia mengakui terutama buah eksotis dari Indonesia,” kata Akmal dalam siaran pers pada Senin (16/8).
Akmal menyampaikan hal itu untuk menanggapi potensi porang yang begitu baik karena sangat diterima di luar negeri, namun belum begitu dikenal di negeri sendiri.
BACA JUGA: Kementan Dukung Penuh Ekspor Edamame dan Porang di Masa Pandemi
Meskipun Akmal memberi apresiasi tindakan pemerintah yang tetiba berbenah diri untuk mempersiapkan sarana industri porang di Madiun. Bahkan menteri hingga presiden memberikan perhatian di sini.
Namun potensi porang ini bukanlah inisiasi pemerintah ketika komoditas ini ternyata memiliki potensi luar biasa dengan nilai ekspor porang pada 2020 sebesar Rp923,6 miliar ke beberapa negara tujuan mencakup China, Thailand, Taiwan, Vietnam, Myanmar, dan Jepang.
Politikus PKS ini berharap akan adanya temuan-temuan baru, yang menjadikan komoditas unggulan negeri ini muncul berbagai jenis dan potensi itu ada karena di pedesaan negeri ini sangat banyak sekali harta kekayaan hayati yang belum di eksplorasi.
“Saat ini telah muncul beberapa desa wisata yang menyajikan keindahan alamnya yang dipadu dengan komoditas pertanian lokal terutama komoditas hortikulturanya seperti kebun bunga, buah atau sayur mayur. Untuk desa wisata berbasis tanaman pangan, tegalan sawah juga menjadi track bagi pecinta jogging dan pesepeda juga telah muncul. Peran pemerintah daerah di sini sangat penting, tetapi sinergi dengan pemerintah pusat terutama di kementerian masih perlu terus dikuatkan,” ucap Akmal.
Legislator asal Sulawesi Selatan II ini menyarankan di bagian Litbang Pertanian, selain fokus menemukan bibit unggul berbagai persilangan, ada juga unit khusus untuk meneliti berbagai jenis komoditas pertanian yang memiliki potensi besar menjadi produk unggulan.
Salah satu contoh, porang ini sudah ada puluhan tahun lalu. Akan tetapi namanya begitu baik karena ada potensi besar ternyata komoditas ini memiliki berbagai keunggulan yang sangat diminati masyarakat luar negeri.
"Negeri ini kekayaannya tidak terbayangkan besarnya. Saya berharap, ada efektivitas kinerja pemerintah dengan dukungan anggaran yang ada, di masa depan ada lompatan-lompatan dibidang pertanian berbasis penegembangan pedesaan, menemukan komoditas unggulan baru sehingga negara ini dapat maju terpandang di dunia internasional yang di tumpu dari sektor pertaniannya,” tutup Andi Akmal Pasluddin.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich