Politikus PPP: Bangsa Ini Butuh Pemimpin Seperti Soeharto & SBY, Semuanya Ada di Anies

Selasa, 11 Oktober 2022 – 20:33 WIB
Politikus PPP menegaskan bangsa ini butuh pemimpin seperti Anies Baswedan. Foto/dok: Ryana Aryadita Umasugi/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Politikus senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Habil Marati meyakini Anies Baswedan adalah sosok tepat dan sangat dibutuhkan untuk memimpin Indonesia ke depan.

Dia juga optimistis di bawah kepemimpinan Anies, Indonesia akan menjadi bangsa yang maju dan diperhitungkan di dunia..

BACA JUGA: NasDem Setia Mengawal Jokowi, Hermawi Sampai Ungkit Janji Paloh Saat Usung Anies

"Anies Itu gaya kepemimpinannya gabungan soft dan hard atau lembut dan tegas," kata Habil Marati di kanal YouTube Hersubeno Point dipantau Selasa (11/10).

Dia mengungkapkan sosok pemimpin yang lembut bisa ditemukan pada Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sosok pemimpin yang tegas, ditemukan pada Presiden Kedua RI H.M Soeharto. 

BACA JUGA: Kapan PKS Bertemu Anies Baswedan Capres 2024? Ini Jawaban Mardani Ali

"Nah, kepemimpinan Anies ini kombinasi gaya Soeharto dan SBY," kata Habil Marati.

Dikatakan mantan bendahara umum PPP ini, model kepemimpinan gabungan antara SBY dan Soeharto, yakni kelembutan dan ketegasan ini sangat dibutuhkan untuk membangun negeri ini ke depan.

BACA JUGA: Soal Dukungan Akbar Tanjung kepada Anies Baswedan, Agung Laksono Bilang Begini

"Jadi, untuk membangun bangsa ini ke depan dibutuhkan karakter kepemimpinan gabungan antara Soeharto dan SBY, soft and hard. Ini kan gaya Anies seperti itu," katanya.

Dicontohkannya, bagaimana Anies selama memimpin DKI dihujat di sana sini, tetapi tetap diam. Di-bully dan difitnah bermacam-macam, tetapi tetap juga diam. 

"Itu gaya SBY, iya kan. Dia tidak tempuh jalur hukum," ujar Habil.

Nah, gaya Soeharto itu terlihat dari ketegasan Anies dalam membangun Jakarta. Pembangunan itu bukan hanya didasarkan pada kepentingan kelompok, politik atau golongan, tetapi harus dirasakan semua orang. Anies membangun Jakarta dengan pendekatan demi kepentingan orang banyak.

"Nah, itu yang benar. Gaya leadership gabungan memang dibutuhkan saat ini. Dan, bangsa ini sudah harus meninggalkan kepemimpinan yang sifatnya instan," tegasnya. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler