Sosial media memainkan peran yang lebih besar dalam kampanye Pemilu Australia, terutama dengan para pemilih muda, dan sementara partai-partai besar merangkul beberapa platform, beberapa politisi menggunakannya dengan lebih sukses ketimbang politis lainnya.
Jumlah pemuda yang mendaftarkan diri untuk memberikan suara terus meningkat selama tiga tahun terakhir, dan sejak Pemilu federal diumumkan pada bulan April, jumlah mereka telah melonjak.
BACA JUGA: Ungkap Trauma Pengobatan Kanker Lewat Pameran Seni
Lebih dari 70% dari pemilih berusia 18 tahun, sekarang, telah terdaftar, dibandingkan dengan 51% pada dua bulan lalu.
Jadi bagaimana politisi menarget mereka?.
BACA JUGA: Debat Pemilu Australia lewat Facebook
Kedua partai besar mengakui bahwa Facebook masih menjadi platform media social nomor 1.
Sementara Instagram tengah menambah popularitas, Snapchat masih berjuang.
BACA JUGA: Rempeyek Disukai Mantan PM Tony Abbott
Hanya beberapa anggota Parlemen memiliki platform medsos terbaru ini dan mereka belum mencapai tingkat keberhasilan yang diraih Pilpres Amerika.
Snapchat telah membantu Bernie Sanders menjaring suara pemuda dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat AS.
Tapi peneliti medsos dari QUT, Axel Bruns, mengatakan, Australia biasanya satu siklus di belakang AS.
"Facebook dan Twitter cukup banyak digunakan tapi mungkin bukan lagi menjadi ruang di mana pemilih muda ada di sana. Instagram, Snapchat, WhatsApp mungkin tempat yang lebih tepat untuk bereksperimen, tetapi pada saat yang sama mereka juga merupakan ruang yang belum dicoba untuk berkampanye," jelasnya.
Siapa yang lebih populer? Follower Malcolm Turnbull Bill Shorten Facebook 290,081 128,716 Twitter 621,465 143,684 Instagram 60,500 7,245
Data per 10 Juni 2016.
Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, memiliki ââ¬Ëfollowerââ¬â¢ yang jauh lebih besar di Facebook, Twitter dan Instagram, dengan 692.000 ââ¬Ëfollowerââ¬â¢ lebih banyak dari lawannya.
Tapi Tim Watts dari Partai Buruh mengatakan, "menghitung jumlah ââ¬Ëlikeââ¬â¢ di Facebook adalah cara yang benar-benar buruk untuk mengukur popularitas seseorang di media sosial".
"Jika Anda melihat keterlibatan di halaman mereka, jumlah orang yang berkomentar, memberi ââ¬Ëlikeââ¬â¢ pada postingannya atau meneruskan postingan itu, Bill Shorten sebenarnya jauh di depan Malcolm Turnbull," ungkapnya.
Ia berpendapat, "Saya pikir Instagram, khususnya, adalah sumber daya kampanye yang benar-benar kurang dimanfaatkan dalam pemilihan ini. Ia dua kali lebih besar dari Twitter dalam hal pengguna secara bulanan."
Asisten Menteri Inovasi Australia, Wyatt Roy, juga penggemar Instagram.
"Setiap anggota Parlemen lokal harus menjadi advokat untuk wilayah mereka dan Instagram adalah cara yang bagus untuk memamerkan daerah dan hal-hal besar di komunitas Anda," ujarnya.
Meski PM Turnbull mem-posting di Instagram secara rutin, ia belum menggunakan Snapchat pada kampanye Pemilu ini, walau ada saran dari Menteri Wyatt.
"Kami telah mengobrol tentang hal-hal semacam ini dan Malcolm sangat terkini jika menyangkut media online dan ia adalah penggemar berat hal itu," sebutnya.
Ia menambahkan, "Saya akan terus menyarankan itu dan kita akan lihat."
Bernie Sanders berkampanye di Santa Cruz.
Snapchat; Bernie Sanders
Julie Bishop salah satu politisi yang gunakan Snapchat
Salah satu politisi yang mencoba menggunakan Snapchat adalah Menteri Luar Negeri Julie Bishop.
Ia adalah politisi paling senior yang mendaftar, bergabung dengan orang-orang seperti politisi Ewen Jones dan Sam Dastyari, Terri Butler dan Ed Husic.
Chance Porteus, seorang mahasiswa forensik berusia 19 tahun di Universitas Griffith, adalah salah satu dari tiga juta pengguna Snapchat di Australia.
Lebih dari 80% pengguna aplikasi ini berada di bawah usia 35 tahun.
"Snapchat adalah sesuatu yang sangat remaja. Jadi, jika Anda masuk ke Snapchat dan ada Malcolm Turnbull, keren! anda akan melihatnya," tutur Chance.
Tate Simmonds, 19 tahun, mengatakan ia lebih suka politisi di Snapchat daripada di Facebook, yang ia temukan terlalu formal.
"Karena mereka bisa menulis seluruh pesan [di Facebook] dan mengunggah apa saja di sana, membuat tautan, video. Snapchat itu mentah, itu pribadi, hanya berlaku untuk lima atau 10 detik," ujarnya.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ikan Hiu Makan Korban Lagi di Australia Barat