JAKARTA - Politisi Partai Demokrat (PD) Bertha Herawati memberikan pernyataan terkait kasus Neneng Sri Wahyuni. Sekretaris Departemen Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang sudah masuk daftar cegah KPK itu mengaku memang mengenal Neneng dari Nazaruddin.
"Saya memang mengenal ibu Neneng Sri Wahyuni dengan baik, sejak kira-kira lima tahun yang lalu, melalui suaminya yaitu Pak Muhammad Nazaruddin yang telah lebih dulu saya kenal kira-kira tujug tahun yang lalu sebagai client saya. Hubungan saya dengan Pak Nazaruddin dan dengan Bu Neneng sangat baik dan cukup dekat," katanya melalui email yang diterima JPNN, Jumat (22/6).
Sebagai notaris, Bertha mengaku sering diajak konsultasi baik oleh Nazar maupun Neneng. "Khususnya pada saat mereka hendak melakukan pembelian asset atau hendak mendirikan perusahaan baru," ucapnya.
Meski demikian soal kedekatan itu Bertha mengaku bukan lantaran pekerjaan, tetapi sudah urusan persahabatan. Meski demikian ia membantah jika diangap tahu keberadaan Nazaruddin maupun Neneng saat menjadi buronan di luar negeri.
"Saya memang pernah ke Kuala Lumpur, tetapi sama sekali tidak ada urusannya dengan ibu Neneng, dan saya tidak bertemu ataupun kontak dengan ibu Neneng," ucapnya.
Meski demikian mengakui bahwa dirinya mengenal Moh Hasan bin Kushi dan R Azmi bin Muhamad Yusof, dua Warga Negara (WN) Malaysia yang ikut mengawal Neneng saat masuk ke Indonesia. Bahkan setiap dua pria itu datang ke Indonesia, selalu mengabari Bertha termasuk saat mengawal Neneng sampai Jakarta pada 13 Juni lalu. Demikian pula saat Bertha berada di Malaysia, berhubungan pula dengan keduanya.
"Saya juga pernah bertemu dengan mereka di Kuala Lumpur ketika saya berkunjung ke sana untuk urusan lain. Mereka mengajak saya makan siang dan juga makan malam," ucapnya.
Bertha mengaku sempat bertanya ke Azmi dan Hasan setelah menjalani pemeriksaan di KPK, beberapa waktu lalu. Bertha menanyakan alasan keduanya membantu Neneng.
Bertha pun mengaku mendapat jawaban dalam Bahasa Inggris, bahwa keduanya hanya ingin membantu Neneng karena istri Nazaruddin itu pernah minta dibelikan makanan. "Tapi saya tak lama karena disuruh segera turun oleh penyidik KPK," kata Bertha.
Meski demikian Bertha wanti-wanti agar partainya tidak diseret-seret dalam kasus itu. "Saya memang kader Demokrat, dan juga salah satu pengurus Demokrat, bahkan saya termasuk salah satu pendiri dari Partai Demokrat. Tetapi dalam hal ini, tidaklah ada kaitannya dengan status saya sebagai kader atau pengurus Demokrat," pungkasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Didik Dulu Baru Duduki Jabatan
Redaktur : Tim Redaksi