Jafar mengatakan, dirinya memang mencintai olahraga tenis. Ia mengaku sudah menyiapkan visi dan misi untuk memimpin Pelti, yakni mewujudkan tenis sebagai olahraga prestasi, profesional dan memasyarakat. "Dan juga ada kerinduan atlet Indonesia diperhitungkan di pentas dunia," ujar Jafar kepada wartawan, Sabtu (24/11).
Jafar mengklaim telah mendapat dukungan dari beberapa daerah di Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan.
Mantan pejabat eselon I di Departemen Pertanian itu mengatakan, banyak hal dalam pertenisan nasional yang perlu dibenahi. Misalnya pembenahan strategi pelatihan yang sebelumnya terpusat, perlu terdesentralisasikan.
Jafar ingin daerah makin kondusif untuk mendongkrak prestasi bagi atlet tenis. "Di tingkat pusat lebih fokus pada koordinasi serta fasilitasi dan pengembangan prestasi di tingkat nasional dan dunia," ujarnya.
Ditegaskannya, tenis bukan olah raga yang baru saja ditekuninya. "Bagi saya sudah 40 tahun tenis merupakan olahraga yang tidak dapat dipisahkan dan dipertukarkan dengan olahraga lainnya. Seminggu tiga kali saya bersama istri menyempatkan diri untuk berolahraga tenis," kata Jafar.
Menurutnya, jika sudah penat di dunia politik maka tenis menjadi cara untuk mengembalikan kebugaran. "Terkadang politik suka bikin suntuk, tapi setelah main tennis dua jam segar lagi dan bikin semangat," kata Jafar. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Mini, Target Maksi
Redaktur : Tim Redaksi