Politisi Golkar dan PKB Malu Bicara Antikorupsi

Senin, 15 Oktober 2012 – 19:57 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Hajriyanto Y Thohari menyatakan malu berbicara antikorupsi di depan masyarakat. Menurutnya, semakin banyak seseorang berbicara antikorupsi di depan masyarakat, semakin curiga masyarakat bahwa yang berbicara antikorupsi itu adalah koruptor.

"Saya jadi malu kalau bicara korupsi di depan banyak orang. Masalahnya semakin banyak saya bicara antikorupsi, yang saya tangkap dari pandangan masyarakat, saya dicurigai koruptor," kata Hajriyanto Y Thohari, di gedung MPR, Senayan Jakarta, Senin (15/10).

Menurut politisi Partai Golkar tersebut, pandangan masyarakat seperti itu sepenuhnya tidak dapat disalahkan karena di dalam logika publik ada seseorang yang jadi "duta" antikorupsi partai politik yang ditayangkan oleh media elektronik dan cetak berulangkali.

"Tapi dalam kenyataannya, orang yang mengampanyekan antikorupsi itu masuk penjara karena diduga melakukan tindak pidana korupsi yang cukup signifikan jumlahnya," tegas Hajriyanto.

Pernyataan yang sama juga dilontarkan anggota MPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa MPR (F PKB), Abdul Malik Harmain. "Saya tidak percaya diri lagi bicara antikorupsi di masyarakat."

Dari beberapa kali menyampaikan ceramah antikorupsi, respon yang didapat dari audien adalah kecurigaan yang tinggi terhadap pembicara antikorupsi.

"Yang saya tangkap dari bahasa tubuhnya mengatakan, alah, paling lu juga korupsi. Jadi kalau bicara antikorupsi, jujur saya katakan saya jadi malu sendiri," imbuhnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP Belum Pastikan Koalisi dengan Demokrat

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler