Politisi PD Sebut Pamor Mahfud MD Merosot

Senin, 23 Januari 2012 – 18:29 WIB

JAKARTA - Peryataan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD yang mengaku kerap berdiskusi dengan Ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical, terus mengundang polemik. Politisi Partai Demokrat, Achmad Mubarok menilai pertemuan Mahfud MD dengan Ical justru merugikan Mahfud.

Sebelum terungkap Mahfud sering bertema Ical, menurut Mubarok,sosok Mahfud mulai naik daun. Dengan bocornya pertemuan-pertemuan yang diklaim Mahfud sebagai acara diskusi biasa, popularitas Mahfud malah memudar.

"Berbagai pertemuan dengan Ical tidak menguntungkan Mahfud karena akan dipersepsikan masyarakat sebagai pertemuan yang bernuansa politis dan itu sangat merugikan Mahfud," kata Mubarok, di Jakarta, Senin (23/1).

Sebagai Ketua MK, kata Mubarok, Mahfud mestinya membatasi diri, tidak perlu banyak bicara apalagi kongkow-kongkow dengan tokoh parpol. "Karena jabatan yang disandangnya itu sangat berwibawa," kata dia.

Disarankannya, kalau semua urusan dikomentari, Mahfud sebaiknya jadi tukang jual obat saja. "Ketua MK atau Ketua MA itu seperti seorang resi atau Begawan yang jarang ngomong karena omongannya sangat bertuah," katanya.

Sementara pengamat politik dari UI, Prof Budyatna yang semula respek terhadap penampilan Mahfud MD, juga menyayangkan pertemuan politik Mahfud dengan Ical itu. Pasalnya, orang akan mengartikan langkah itu sebagai lobi kiri-kanan untuk jabatan tertentu sehingga citranya bisa rusak.

"Mahfud tidak usah melanglang buana seperti itu. Kalau bisa mempertahankan imejnya sebagai tokoh yang bersih, jujur, berani, tegas dan cakap, maka orang akan datang untuk melamarnya," katanya.

Lebih lanjut dia menilai, pertemuan Mahfud dengan Ical merugikan kedua pihak. "Misalnya, Ical punya masalah dan harus berhubungan dengan MK. Apa pun hasilnya akan dicurigai orang. Lawan-lawan politiknya akan menuding macam-macam dan itu bisa merepotkan keduanya, terutama Mahfud," kata Budyatna.

Ini bukan berarti Mahfud dan Ical tidak boleh berhubungan. ‘’Boleh-boleh saja berhubungan tapi jangan terlalu formal. Karena kalau hubungannya formal, maka kesannya Mahfud telah terbeli, padahal belum tentu benar,’’ tegas Budyatna. (fas/jpnn)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Faisal Basri Klaim Kantongi 350 Ribu Suara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler