"Entah kenapa, kalau produk dari perusahaan plat merah banyak jeleknya. Lebih mudah melakukan komplain ke provider swasta ketimbang BUMN," ujar politisi PPP ini saat rapat dengar pendapat Komisi XI dengan Dirut PT Telkom, Senin (2/4).
Dia mengaku, berbulan-bulan menelan kekecewaan karena buruknya layanan Speedy. Apalagi meski tidak bisa dipakai, tagihan Speedy-nya tetap lancar.
"Saya gak bisa pakai internetnya, tapi tiap bulan saya ditagih terus. Saya hubungi orang Telkom, dikasih jawaban yang bikin kepala saya tambah puyeng. Makanya langsung saya putus sendiri. Dan sekarang saya minta penjelasan langsung Dirut saja biar jelas," terangnya.
Keluhan serupa diungkapkan Edwin Kawilarang. Politisi Golkar ini mengungkapkan, sulitnya menghubungi nomor Telkomsel dari provider lain.
"Saya kalau mau menelpon istri saya yang pakai nomor Telkomsel, sulitnya minta ampun. Kadang malah jadi salah pengertian. Ini kenapa, kok bisa begitu, apa Telkom tidak mengawasi kinerja anak perusahaannya," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kunjungan Wisman Naik, Hunian Hotel Turun
Redaktur : Tim Redaksi