jpnn.com, PESISIR SELATAN - Tiga bulan yang lalu, rumah Desti Mayenti, warga Kampung Tambang, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, hanya berupa gubuk dengan atap yang bobrok.
Bukan hanya itu, pondasi gubuk pun keropos hampir tumbang.
BACA JUGA: Saat Markas Polres jadi Taman Bermain Anak-Anak Pessel
Gubuk janda empat anak ini berlapiskan kayu lapuk yang papannya pun tidak rapat. Alas gubuk juga berlapiskan tanah dengan tikar apa adanya.
Kala hujan mengguyur, air masuk dan menggenangi isi rumah. Di musim hujan, Desti bersama empat anaknya hanya bisa menahan dingin.
BACA JUGA: Koarmabar Melaksanakan Program Bedah Rumah di Jakarta Utara
Begitu pun saat cuaca panas. Desti bersama empat anaknya harus berkeringatan menahan teriknya matahari.
Suami Desti sendiri sudah meninggalkannya bersama anak-anaknya sejak Agustus 2015 silam. Semenjak itu, Desti harus mengerjakan segala sesuatunya sendiri.
BACA JUGA: Warna-warni untuk Jakarta Sukses Renovasi 67 Hunian
Namun, kini rumah Desti tampak berubah drastis. Ini setelah dibantu oleh jajaran Polres Pesisir Selatan.
Gubuk hampir tumbang milik Desti berubah menjadi rumah layak huni dengan dinding bata kokoh. Atapnya pun dilapisi seng.
Desti merasa bahagia sekaligus bersyukur mendapat bantuan bedah rumah dari Polres Pessel. Rehabilitasi rumahnya itu membuat dirinya dan anak-anaknya merasa nyaman.
Rumah setelah direnovasi. Foto: Fathan Sinaga
"Dulu rumah saya tidak layak huni. Atap bocor semua. Hujan rembes ke bawah," kata ibu berusia 32 tahun itu saat ditemui di rumahnya, Selasa (10/10).
Anak-anak Desti bernama Radia Zahara (11), Aini Permata Sari (9), Silpia Mayeta (5), dan Gio Ramadhan (2). Dua anak tertuanya sudah mengenyam pendidikan di bangku sekolah dasar.
Tuntutan ekonomi harus membuatnya bekerja mencari rotan, kayu, dan seselali menjadi petani lepas untuk menggarap lahan milik orang.
Perwira Menengah Polres Pesisir Selatan Ipda Undra Putra mengatakan, melihat kondisi tersebut membuat jajarannya tersentuh. Mereka pun patungan untuk membedah rumah Desti.
"Pengerjaannya dari 28 Agustus sampai 28 September," kata Undra.
Sementara itu, Bripka Riki Mustika menambahkan, di wilayah hukumnya, kondisi keluarga seperti Desti tergolong banyak. Riki yang menjabat sebagai Kanit Pendidikan dan Rekayasa Lalu Lintas Polres Passel ini mengharapkan, akan banyak melakukan bedah rumah kepada keluarga kurang mampu ke depannya.
"Kegiatan ini juga merupakan upaya pendekatan kepada masyarakat. Kami mengharapkan masyarakat dan anak-anak tidak takut kepada kami," tandas dia. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Heboh, Telinga Tetangga Ditebas hingga Nyaris Putus
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga