Polres-Pemkab Lebak Tutup Objek Wisata Negeri di Atas Awan, Ini Alasannya

Kamis, 26 September 2019 – 23:33 WIB
Suasana di Gunung Luhur, Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak yang menyajikan keindahan. Foto: Banten Raya

jpnn.com, LEBAK - Polres bersama Pemkab Lebak, Banten, menyepakati menutup sementara tempat objek wisata Negeri di Atas Awan Gunung Luhur, Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber.

Penutupan dilakukan karena lokasi wisata dinilai masih butuh pembenahan dan masih kurang sarana prasarana untuk pengunjung, termasuk juga soal keamanan.

BACA JUGA: Pemprov Banten Akan Bangun Fasilitas Umum Negeri di Atas Awan

"Berdasarkan hasil rapat, kami menyepakati bahwasanya destinasi wisata di Citorek ini kami tutup sementara. Sampai dengan berjalan waktu ini ada perbaikan perbaikan, entah itu infrastruktur, lahan parkir, jalan, dari segi keamanan juga kita perhatikan," kata Kabag Ops Polres Lebak AKP Rahmat Sampurno di Mapolres Lebak, Rabu (25/9).

Rahmat menjelaskan, semenjak viral di media sosial beberapa hari yang lalu, banyak sorotan terhadap fasilitas yang ada di Gunung Luhur.

BACA JUGA: Merasakan Sensasi Negeri di Atas Awan Jawa Timur

"Kemudian dari segi pemberdayaan manusia, di sini perlu kami sinergikan bagaimana ini bisa berjalan lancar objek wisata yang sekiranya perlu perhatian khusus. Ini dapat menjadi destinasi wisata khalayak ramai, karena dengan sampai saat ini untuk sarana prasarana ataupun infrastruktur baik itu jalan, kemudian di lokasi itu sendiri dari segi keamanan masih dirasa kurang," katanya.

Kepala Desa Citorek Kidul Narta membenarkan bahwa masih kurangnya sarana dan prasarana di lokasi wisata tersebut. "Ada kekhawatiran-kekhawatiran dari pada pihak termasuk kita juga dari pemdes (pemerintah desa) kalau dibiarkan seperti itu ketika ada persoalan kaitan dengan keselamatan pengunjung, resikonya akan berbalik ke kita juga desa, pemda dan jajaran kepolisian harus ikut bertanggungjawab dengan keselamatan para pengunjungnya," katanya.

Narta mengungkapkan, penutupan sementara ini juga perlu dipahami semua pihak, termasuk masyarakat wilayah Wewengkon Citorek.

"Ini merupakan hasil keputusan bersama dan mudah-mudahan keputusan itu maslahat untuk masyarakat banyak. Penutupan bukan serta merta tapi segala pertimbangan barangkali, segala penilaian beberapa aspek diperhitungkan," katanya.

Penutupan lokasi wisata juga terkait dengan pembangunan jalan yang selama ini terganggu dengan membludaknya wisatawan. "Kehadiran pengunjung sampai membludak kemarin, total dua hari sampai gak kerja. Berhenti. Itu mesti juga menjadi bahan pertimbangan oleh kami, barangkali itu saja," katanya. (purnama)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler