Polri: Kasus Penembakan Aceh Tewaskan 13 Warga

Kamis, 12 Januari 2012 – 15:37 WIB
JAKARTA - Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri) Komisaris Jendral (Komjen) Polisi Sutarman menegaskan secara umum situasi keamanan di Aceh sudah aman.

"Secara umum kondisi aman. Walau akhir-akhir ini ada beberapa kejadian yang cukup menonjol yang menggangu dan meresahkan masyarakat," kata Sutarman, Kamis (12/1), saat Rapat Kerja dengan Tim Pemantau Otsus Papua dan Aceh, di Jakarta.

Dia membeberkan serentetan peristiwa penembakan yang terjadi di Aceh. Pada 14 Oktober 2011, terjadi perampokan di Desa Babussalam dengan pelaku diduga enam orang membawa senjata laras panjang dan pendek. Satu orang meninggal dalam kejadian ini. "Pelaku mencuri Rp300 juta, laptop dan handphone serta barang lain," katanya.

Pada 18 Oktober 2011, terjadi kejahatan pencurian dengan kekerasan di BRI Pidie. Namun, tidak ada korban  jiwa dan kerugian materi. Pada 29 November 2011, terjadi pelemparan granat di kantor salah satu calon Gubernur Aceh. Dari olah TKP polisi, ditemukan granat nanas. Pada 1 Desember 2011, terjadi pelemparan granat lagi di kediaman milik Hernawan, yang menyebabkan tiga orang luka. Pada 4 Desember 2011, terjadi  penembakan petani perkebunan. Pelaku dua  orang bersenjata laras panjang.

"Empat korban meninggal dan tiga lainnya luka," katanya.

Pada 20 Desember 2011 terjadi  penembakan terhadap pengendara mobil. Lanjut pada 13 Desember 2011, penembakan di sebuah gudang di Lhoksemawe. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Dari kejadian ini, polisi berhasil menangkap dua pelaku berinisal Aw dan NZ. Dua lainnya buron membawa senajata laras panjang dan kini masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) polisi.

Sutarman berharap dengan tertangkapnya dua pelaku itu bisa diungkap pelaku kejadian yang lain. Pada 31 Desember 2011, terjadi penembakan pekerja kabel galian Telkom di Bireun. Diduga pelaku dua orang. "Dari kejadian ini tiga orang meninggal dan tujuh lainnya luka-luka," tegasnya.

Pada 31 Desember 2011 terjadi penembakan di toko  Istana Boneka, Lhoksemawe. Satu korban meninggal dunia. Kemudian pada 1 Januari 2012, terjadi lagi penembakan Aceh Utara dengan korban satu orang meninggal dunia. Pada 5 Januari 2012, terjadi  penembakan di Aceh Besar oleh pelaku yang menggunakan senjata api  laras pendek. Tiga orang meninggal dunia. Peristiwa terakhir pada 10 Januari 2012, penembakan dan pelemparan bom molotov di rumah Wakil Ketua DPRA yang juga kandidat Calon bupati Aceh Utara. Pelaku menggunakan senjata api laras panjang. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

"Sejak Oktober 2011 sampai saat ini, korban meninggal 13 orang dan luka-luka 13 orang," kata Kabareskrim. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terbukti Korupsi, Politisi Demokrat Dihukum 17 Bulan Penjara

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler