Polri Pastikan Kasus Ninoy Karundeng Bukan Rekayasa

Selasa, 22 Oktober 2019 – 23:08 WIB
Ninoy Karundeng usai diperiksa di Mapolda Metro Jaya, Jakarta. Foto ; Fianda Rassat/Antara

Di media sosial tengah viral kabar yang menyebutkan bahwa kasus penculikan dan penganiayaan terhadap pegiat media sosial Ninoy Karundeng adalah rekayasa.

Namun, hal ini langsung dibantah Polda Metro Jaya selaku pihak yang menangani kasus tersebut. Kasus tersebut dipastikan benar terjadi.

BACA JUGA: Analisis Pengamat Soal Prabowo Subianto Masuk Kabinet Jokowi

"Untuk kasus Ninoy kami pastikan tidak ada rekayasa," ujar Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Dedy Murti kepada wartawan, Selasa (22/10).

Menurut dia, hal ini bisa dibuktikan dari barang bukti yang ditemukan polisi di tempat kejadian yaitu Masjid Al-Falaah, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Para pelaku seolah-olah membuat propaganda bahwa Ninoy tak dianiaya lewat WhatsApp grup.

BACA JUGA: Calon Menteri Dipanggil Jokowi, Ibas: Demokrat Hanya Menonton dan Melihat

Padahal polisi sendiri mengaku sudah mendapat keterangan saksi di lokasi kejadian yang melihat hal ini. Setidaknya ada delapan orang saksi yang sudah dimintai keterangan.

Selain itu, polisi juga menyita rekaman kamera Closed Circuit Television di lokasi kejadian yang semula coba dihapus agar menutupi jejak penculikan dan penganiayaan terhadap Ninoy.

BACA JUGA: Prabowo Jadi Calon Menhan, Luhut Beri Respons Begini

Atas dasar itulah polisi lantas menegaskan kalau hal ini bukan rekayasa. Hingga kini sendiri polisi telah menetapkan 15 orang jadi tersangka. Kemudian masih ada satu buron, seorang laki-laki bernama Shairil Anwar yang merupakan dokter.

BACA JUGA: Mardani PKS: Insyaallah Kami Tetap Istikamah jadi Oposisi

"Semua alat bukti didapat dari olah tempat kejadian perkara. Metode propaganda seperti ini dalam WA grup," tandas Dedy. (cuy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler