PON XX dan Peparnas XVI Terapkan Sistem Seperti di Tokyo, Apa Itu?

Kamis, 01 Juli 2021 – 13:10 WIB
Menpora Zainudin Amali (kanan) saat menggelar talkshow secara virtual. Foto: Kemenpora.go.id

jpnn.com, JAKARTA - Menpora Zainudin Amali mengungkapkan pihaknya akan meniru sistem yang digunakan pada Olimpiade Tokyo untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI di Papua Oktober nanti.

Artinya, dua ajang besar ini akan menerapkan sistem bubble.

BACA JUGA: Ketua MPR: Papua Siap Menyambut Atlet-atlet Nasional untuk Berlaga di PON XX

Sistem tersebut menurut Menpora Zainudin Amali harus diterapkan karena masih dalam situasi pandemi covid-19 dan kemungkinan penonton belum diperbolehkan datang langsung ke venue pertandingan.

"Kami akan lihat Olimpiade Tokyo nanti bulan Juli ini seperti apa pelaksanaannya. Karena itu sebenarnya kan lebih banyak negara yang yang hadir. Maka, kita akan tiru pelaksanaan dari Jepang itu," kata Menpora Amali, Kamis (1/7).

BACA JUGA: Warganet Sebut Menpora Zainudin Amali Sebagai Pejuang Bola

Menpora memaparkan, sistem bubble yang dimaksud ialah membuat area steril dan tak boleh ada atlet, ofisial, tenaga pendukung, dan peserta lainnya keluar dari area bubble.

"Jadi rutenya itu jelas, dari penginapan ke tempat pertandingan harus terjaga kondisinya, juga akan dijaga ketat, agar tidak ada orang keluyuran ke sana, ke mari. Karena di situ ada potensi untuk prokesnya bisa tidak disiplin," tutur Amali.

BACA JUGA: Menpora Tegaskan Prasarana PON XX Papua Hampir Rampung

Dia mencontohkan dengan Olimpiade Tokyo 2020. Amali menyebut bahwa semua atlet akan ditempatkan di wisma atlet dan tidak boleh ke tempat lain selain ke lokasi pertandingan.

"Kemudian ada NOC guest itu di hotel. Tidak boleh ke tempat penginapan atlet dan hanya bisa dari tempat penginapan ke venue pertandingan, terus-terusan begitu," tandasnya.

Kemudian, penyelenggara Olimpiade juga telah menyiapkan area supaya para atlet dan ofisial tak jenuh dan membuat mereka rileks. Sehingga tidak ada alasan para atlet meninggalkan area pertandingan dan penginapan.

"Jadi memang benar-benar itu sistem bubble diberlakukan tetapi dijamin semua kebutuhan dari atlet kemudian pelatih, tenaga pendamping, ofisial dan lain sebagainya itu juga tersedia di situ," terangnya.

"Kami tentu akan sesuaikan mana yang memungkinkan untuk diterapkan. Namun, yang jelas protokol kesehatan itu benar-benar kami terapkan," tandasnya. (dkk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler