Ponpes Khawatirkan Sebaran Video Porno

Senin, 14 Juni 2010 – 16:02 WIB
PACITAN - Santernya peredaran video porno mirip artis dan tokoh publik menjadi keprihatinan sejumlah pihakMereka pun berharap kejadian serupa tidak muncul lagi atau bisa dieleminir

BACA JUGA: Petik Hikmah Dari Video Mesum

""Diharapkan ada tindakan tegas terhadap kejahatan moral seperti ini,"" kata Vice President Pemuda Asia Munawar Fua"ad Nuh, saat berkunjung ke Pondok Pesantren Tremas, Kecamatan Arjosari, Pacitan, Sabtu (12/6) malam.

Persoalannya, sanksi yang selama ini diterapkan tidak membuat jera pelaku maupun pengedar
Sehingga, kasus itu (peredaran video porno, Red.) menunjukkan masih lemahnya penegakan hukum negara dalam rangka melindungi rakyat terhadap kejahatan moral

BACA JUGA: Salma Ngaku Gagap Teknologi



Dijelaskan, perlunya penegakan hukum secara tepat dankuat sudah pada tingkat emergency (darurat, Red)
Apalagi, kasus itu, sedikit banyak akan mempengaruhi generasi muda

BACA JUGA: Biel Tak Suka Ciuman di Film

Artinya, jika dibiarkan, akan berdampak hancurnya sendi-sendi moral bangsa.Karena itu, tindakan yang diambil tidak sebatas pada ranah hukumTetapi juga harus diwujudkan dalam sebuah keinginan politik

Sehingga gerakan akan lebih kuat seperti keinginan memberantas tindak korupsi, terorisme dan lain sebagainya""Sistem pengawasan selama ini menjadi akar persoalanDi sisi lain, efek jera dari perkara seperti pornografi yang pernah terjadi, tidak menghasilkan pendidikan masyarakat yang efektif,"" terang Munawar.

Mantan Wakil Sekretaris Jenderal South East Asia Moslem YouthOrganization (SAMYO) ini mengatakan, meski bidang hukum merupakan kekuasaan negara namun sebenarnya pihak-pihak terkait juga harus terlibatSeperti gerakan masyarakat dan tokoh agamaMeski demikian yang paling bertanggung jawab adalah kebijakan pemerintah dan parlemenDiperlukan ketegasan sikap serta payung hukum jelas""Sudah ada undang-undang IT (informasi teknologi)Tetapi masih longgar,"" imbuhnya.

Disinggung munculnya razia pasca-beredarnya video porno, Munawar mengatakan perlu dilakukan pendekatan menyeluruhBukan hanya melakukan tindakan reaktif dengan mengumpulkan tokoh-tokoh masyarakatLalu, menyatakan perang terhadap hal-hal berbau pornografiKarena, visualisasi hal-hal tabu merupakan produk media di era digital berpengaruh terhadap pola pikir masyarakatBaik orang tua maupun generasi muda.

Dampaknya, jika terjebak dalam isu-isu seperti itu, agenda-agenda besar bangsa bisa terlupakanSeperti program tentang kemiskinan, kelaparan maupun korupsi""Isu ini bukan sesuatu yang mengada-adaNamun sebagai bagian dari masalah moral,"" ungkapnya.

Sementara, Pengasuh Pondok Pesantren Tremas KH Fuad Habib Dimyati berharap media massa lebih arif dalam memberikan informasi pada masyarakatHarus ada pertimbangan mendalam menyangkut materi yang akan dimuat atau ditayangkanBahkan, secara tegas pria yang akrap disapa Gus Fuad ini mengatakan apa yang terjadi saat ini karena masyarakat sudah tidak lagi menjalankan ajaran agama sesuai yang diajarkan""Media dengan segala obyektivitasnya harus menyaring informasiDan lembaga sensor yang paling baik adalah hati nurani,"" katanya(wit/aj/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PCNU Probolinggo Serukan Boikot Pelaku Video Porno


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler