DI KOTA Pontianak saat ini terdapat 403 petani budidaya ikan kolam dan 499 keramba. Jumlah itu dinilai belum bisa memenuhi kebutuhan ikan masyakat Kota Pontianak.
Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kota Pontianak, Hidayati mengakui, jika Pemkot Pontianak mendorong melalui benih, pemeliharaan dan pakan, dia yakin jumlah pembudidaya kolam dan keramba di kota ini akan tumbuh. Sehingga bisa memenuhi kebutuhan ikan untuk konsumsi masyarakat.
"Kami tengah mengupayakan, mendorong masyarakat untuk menjadi pembudidaya ikan. Dorongan pemerintah bisa dengan pelatihan, benih, pakan dan lainnya,” kata Hidayati seperti dilansir Pontianak Post, Sabtu (19/1).
Di antara kendala pembudidaya ikan di Kota Pontianak yang dominan adalah benih dan pakan. Pembudidaya harus mendatangkan benih dari luar kota, sedangka pakan harganya tinggi. “Kalau dua itu saja bisa diatasi, produksi ikan budidaya Kota Pontianak akan meningkat,” ujar Hidayati.
Sebagian besar budidaya di Kota Pontianak adalah lele dan nila. Kebutuhan benih per tahunnya mencapai 483.600 ekor. “Hampir semua atau sebagian besar benih didatangkan dari luar daerah,” kata Hidayati.
Hasil budidaya ikan di Kota Pontianak tidak hanya dijual segar. Tetapi diolah menjadi berbagai produk, seperti nuget dan kerupuk. Ada 17 kelompok usaha kecil menengah yang sekarang melakukannya. “Jadi pemasarannya tidak jadi masalah. Selain dijual segar ada pula produk olahan yang dibuat UKM,” tuturnya.
Untuk pemenuhan benih, Pemkot Pontianak memiliki Balai Benih Ikan di Parit Mayor. Tempat itulah yang akan diupayakan mampu memenuhi kebutuhan pembudidaya. “Walau pun tempatnya kecil kami berusaha menambah produksi benih,” ucapnya.
Sedangkan pakan, ada beberapa rencana yang akan dilakukan. Di antaranya bekerjasama dengan perguruan tinggi yang memiliki jurusan atau program studi perikanan. “Ada perguruan tinggi yang akan mampu membuat pakan ikan. Kami berpikir untuk melakukan kerja sama,” katanya. (hen)
Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kota Pontianak, Hidayati mengakui, jika Pemkot Pontianak mendorong melalui benih, pemeliharaan dan pakan, dia yakin jumlah pembudidaya kolam dan keramba di kota ini akan tumbuh. Sehingga bisa memenuhi kebutuhan ikan untuk konsumsi masyarakat.
"Kami tengah mengupayakan, mendorong masyarakat untuk menjadi pembudidaya ikan. Dorongan pemerintah bisa dengan pelatihan, benih, pakan dan lainnya,” kata Hidayati seperti dilansir Pontianak Post, Sabtu (19/1).
Di antara kendala pembudidaya ikan di Kota Pontianak yang dominan adalah benih dan pakan. Pembudidaya harus mendatangkan benih dari luar kota, sedangka pakan harganya tinggi. “Kalau dua itu saja bisa diatasi, produksi ikan budidaya Kota Pontianak akan meningkat,” ujar Hidayati.
Sebagian besar budidaya di Kota Pontianak adalah lele dan nila. Kebutuhan benih per tahunnya mencapai 483.600 ekor. “Hampir semua atau sebagian besar benih didatangkan dari luar daerah,” kata Hidayati.
Hasil budidaya ikan di Kota Pontianak tidak hanya dijual segar. Tetapi diolah menjadi berbagai produk, seperti nuget dan kerupuk. Ada 17 kelompok usaha kecil menengah yang sekarang melakukannya. “Jadi pemasarannya tidak jadi masalah. Selain dijual segar ada pula produk olahan yang dibuat UKM,” tuturnya.
Untuk pemenuhan benih, Pemkot Pontianak memiliki Balai Benih Ikan di Parit Mayor. Tempat itulah yang akan diupayakan mampu memenuhi kebutuhan pembudidaya. “Walau pun tempatnya kecil kami berusaha menambah produksi benih,” ucapnya.
Sedangkan pakan, ada beberapa rencana yang akan dilakukan. Di antaranya bekerjasama dengan perguruan tinggi yang memiliki jurusan atau program studi perikanan. “Ada perguruan tinggi yang akan mampu membuat pakan ikan. Kami berpikir untuk melakukan kerja sama,” katanya. (hen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Heboh, Buah Kelapa Bertanduk
Redaktur : Tim Redaksi