Popcon Asia 2017: Power Ranger Depok hingga Wiro Sableng

Minggu, 06 Agustus 2017 – 11:41 WIB
Panel film Wiro Sableng di Popcon Asia 2017

jpnn.com - Event budaya pop tahunan, Popcon Asia, kembali digelar untuk kali keenam. Hall B Jakarta Convention Center (JCC) penuh sesak dengan pengunjung Popcon Asia 2017, Sabtu (5/8).

Dua Ranger asal Indonesia menyapa penggemar di panggung. Mereka adalah kakak beradik Yoshi dan Peter Sudarso. Menghabiskan masa kecil di Depok, Jawa Barat, dua pria yang kini berkarir di AS itu bercerita tentang pengalaman mereka.

BACA JUGA: Black Ranger Gugup Jelang Bertemu Fans di Popcon

”Kami merupakan first brothers alias dua Ranger pertama yang punya hubungan saudara. We made history, right?” kata Yoshi.

Yang pertama menjadi Ranger adalah Yoshi. Dia diterima sebagai Koda alias Blue Ranger di serial Power Rangers: Dino Charge pada 2012. Lantas, pada 2014, Peter lolos audisi dan mendapat peran sebagai Preston alias Blue Ranger di serial Power Rangers: Ninja Steel.

BACA JUGA: Popcon Asia 2017 Janjikan Banyak Keseruan

Setelah tak lagi menjadi Ranger, mereka tetap eksis. Yoshi misalnya. Dia beberapa kali terpilih sebagai pemeran stunt. Dua film besar Hollywood dia tembus, yakni The Maze Runner (2014) dan Logan (2017).

Saat ini Yoshi tengah bersiap untuk syuting film Indonesia yang berjudul Buffalo Boys. Rencananya, film action itu rilis tahun depan. ”Syuting di Jogjakarta. Saya bermain bersama Pevita Pearce dan Ario Bayu,” kata Yoshi.

BACA JUGA: Ini Deretan Popstar yang Bakal Meramaikan Popcon Asia 2017

Sementara itu, Peter yang sibuk sebagai penulis sedang menyelesaikan proyek membuat naskah film pendek yang akan tayang di AS. Film itu bercerita tentang tim bola basket dengan sebagian anggota orang Indonesia. ”Saya juga jadi salah satu pemain,” ujar Peter.

Di akhir sesi, dua Ranger itu mengajak fans bernostalgia melakukan gerakan berubah Ranger lengkap dengan teriakan andalan, ”It’s morphin time!” Semuanya bersemangat mengikuti instruksi itu. ”It's morphin time!!!” tiru pengunjung.

Sesi menarik lain adalah panel film Wiro Sableng 212. Itu merupakan film Indonesia pertama yang bekerja sama dengan studio besar internasional, Fox International Production.

Syutingnya akan berlangsung mulai 21 Agustus hingga November. Film tersebut diadaptasi dari novel terpanjang di Indonesia yang dibuat Bastian Tito. Sejak 1967 hingga 1995, Bastian menulis 185 novel Wiro Sableng.

”Dengan cerita dan karakter yang ratusan, kami mempersiapkan akan ada cerita lanjutan. Kami bikin tiga. Tahun 2018 keluar satu dulu. Temanya belum bisa diceritakan di sini,” kata Sheila Timothy selaku produser film itu.

Ada tiga pemain yang sudah dipublikasikan. Salah satunya Vino G. Bastian, anak kandung Bastian Tito. Dia berperan sebagai Wiro. Kemudian istri Vino, Marsha Timothy, dan Sherina Munaf. Namun, Sheila belum mengungkapkan peran Marsha dan Sherina.

Angga Dwimas Sasongko selaku sutradara film tersebut mengatakan, akan ada banyak sekali pemain, sampai dirinya lupa siapa saja. Angga mengatakan, ini kali pertama sepanjang dirinya menjadi sutradara dalam 12 tahun terakhir memiliki tim film yang terdiri atas lebih dari 200 orang.

Sementara itu, Yayan Ruhian ditunjuk sebagai koreografer adegan laga. Yayan memiliki tugas memvisualisasikan jurus yang pernah ditulis Bastian Tito dalam gerakan nyata.

”Kalau menceritakan gimana meramu jurusnya, dua hari dua malam nggak akan cukup. Tapi, yang pasti, nanti akan ada jurus Wiro yang terkenal seperti jurus Kunyuk Melempar Buah, Pukulan Angin Es, dan sebagainya,” ucap Yayan.

Marsha Timothy telah belajar bela diri dengan Yayan sejak Maret lalu. Karena itu merupakan pengalaman pertama, Marsha mengaku bahwa tubuhnya kerap lebam.

”Semua biru-biru, di tangan, di kaki. Tapi, setelah terbiasa, mengasyikkan juga,” katanya. (len/glo/c11/ayi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Susahnya Mencari Pemeran Sinto Gendeng yang Nyentrik Itu


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler