jpnn.com - JAKARTA - Hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan PDI Perjuangan diperkirakan kembali renggang jika Komjen Budi Gunawan batal dilantik jadi Kapolri. Pasalnya, partai banteng moncong putih itu tidak terima karena keinginan politiknya tak diakomodir.
"Berantem. Konflik presiden dan koalisi terutama PDIP saya yakin akan berlanjut terus. Karena PDIP merasa keinginan politik tidak diakomodasi presiden," kata Direktur Populi Center, Nico Harjanto di Jakarta, Sabtu (14/2).
BACA JUGA: Memprihatinkan, 83 Persen Pendidikan Honorer K2 di Bawah SMA
Nico mengingatkan, PDIP sebenarnya sudah lama merasa dikecewakan Jokowi karena urusan bagi-bagi jabatan. Hal ini paling jelas terlihat dari reaksi mereka terhadap kabinet yang dibentuk Jokowi.
"PDIP merasa wakil mereka kurang, entah di kabinet atau di sekitar Jokowi. Makanya mereka selalu wacanakan reshuffle kabinet," ujarnya.
BACA JUGA: Jokowi Bantah Dwi Priyatno Gantikan BG, Terus Siapa?
Karenanya, Nico yakin terkait pemilihan Kapolri, PDIP pasti tidak mau kecolongan lagi. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu pasti akan ngotot mempertahankan Budi Gunawan.
Lebih lanjut dia menyangkan gaya berpolitik PDIP ini. Seharusnya, sebagai partai tua dan juga pemenang Pemilu Legislatif 2014, PDIP bisa menggunakan cara yang lebih elegan.
BACA JUGA: Jokowi Akui Bahas Nasib BG dalam Pertemuan Para Dewa di Solo
"PDIP harusnya bisa meminta keinginan politiknya ke presiden dengan lebih elegan. Jangan kayak orang lapar gitu," pungkasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Marwan Sarankan Keluarga TNI Transmigrasi ke Perbatasan
Redaktur : Tim Redaksi