Porak Poranda, California Bak Medan Pertempuan Perang Dunia

Kamis, 11 Januari 2018 – 08:07 WIB
Rumah di bagian selatan Negara Bagian California hancur akibat banjir lumpur. Foto: AP

jpnn.com, CALIFORNIA - Hujan badai yang melanda Santa Barbara County, Negara Bagian California, Amerika Serikat (AS), sejak Senin malam (8/1) memicu tanah longsor di beberapa lokasi.

Meski sebelumnya pemerintah setempat menerbitkan imbauan evakuasi, warga tak menggubris. Sampai akhirnya, hujan yang lebih deras mengguyur kawasan tersebut dan mengakibatkan banjir pada Selasa (9/1).

BACA JUGA: Warga Hilang Tersapu Banjir di California

Air keruh bercampur lumpur dan batu-batu besar mengakibatkan kerusakan parah di sejumlah permukiman di kawasan Santa Barbara.

Pada Selasa dini hari, sekitar pukul 02.00 waktu setempat, Associated Press melaporkan bahwa ketinggian lumpur mencapai pinggang orang dewasa. Batu-batu besar yang datang bersama banjir lumpur tampak berserakan di jalan.

BACA JUGA: Iran Bakal Membalas Aksi Psikotik Donald Trump

”Kawasan ini terlihat seperti salah satu medan pertempuran Perang Dunia I,” kata Bill Brown, sheriff Santa Barbara, seperti dilansir CNN.

Banjir lumpur yang memorak-porandakan beberapa permukiman di Santa Barbara tersebut juga mengacaukan Montecito. Itu merupakan permukiman paling elite di California.

BACA JUGA: Demi Rumah Pohon, Pasangan Ini Berjuang Sampai ke MA

Sejauh ini, korban tewas mencapai 13 orang. Lebih dari 200 lainnya terluka. Tapi, tim penyelamat sukses mengevakuasi seorang gadis 14 tahun yang tertimbun lumpur selama berjam-jam.

”Saya merasa sudah mati di dalam sana tadi,” kata gadis bernama Lauren Cantin itu setelah terbaring di tandu seperti disiarkan KNBC-TV.

Dari ratusan korban yang dibawa ke rumah sakit, ada puluhan yang terpaksa dirawat intensif. Sebanyak 20 di antaranya berada dalam kondisi yang parah.

”Dari jumlah itu, ada empat yang kondisinya sangat buruk,” lapor Brett Wilson, dokter di Santa Barbara Cottage Hospital, kepada Reuters. Dia mengatakan bahwa jumlah korban tewas pasti bertambah.

Lumpur bercampur batu yang menimbun Montecito itu, menurut Kepala Pasukan Pemadam Kebakaran Santa Barbara Mike Eliason, berasal dari Santa Ynez Mountains.

Kawasan tersebut merupakan salah satu yang dilanda kebakaran parah pada akhir tahun. Karena tidak ada pepohonan dan tanah terlalu kering, air hujan tak terserap oleh tanah dan langsung meluncur ke permukiman di bawahnya bersama lumpur dan batu.

Kemarin (10/1) upaya pencarian korban masih berlanjut. Petugas mengerahkan sejumlah helikopter dan anjing-anjing pelacak untuk mendeteksi para korban. Brown mengatakan bahwa masih ada harapan menemukan korban selamat.

Dia juga berharap sekitar 300 warga Romero Canyon, Montecito, yang terisolasi bisa segera dievakuasi. Dia menegaskan, pencarian korban selamat menjadi prioritas utama. (hep/c6/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketika Ganja Legal, Ibu dan Anak Pun Mengantre Bersama


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler