Portugal Menunda Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Selasa, 16 Maret 2021 – 07:09 WIB
Vaksin buatan AstraZeneca. Foto: Reuters/Peter Cziborra

jpnn.com, LISBON -  Portugal untuk sementara menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca pada Senin (15/3).

Keputusan pemerintah Portugal mengikuti jejak beberapa negara Eropa lain di tengah kekhawatiran atas kemungkinan efek samping yang serius.

BACA JUGA: Vaksin AstraZeneca Makin Meresahkan, Kejaksaan Akhirnya Turun Tangan

Sebelumnya, Spanyol, Prancis, Jerman, dan Italia telah bergabung dengan Denmark, Norwegia, dan beberapa negara lain untuk menangguhkan penggunaan vaksin itu setelah ada laporan pengentalan darah pada beberapa pasien yang telah menerima vaksin itu.

Grasa Freitas, kepala otoritas kesehatan DGS (Direktorat Jenderal Kesehatan) Portugal , mengatakan pada konferensi pers bahwa meskipun efek samping itu "sangat parah", efek samping itu "sangat jarang"

BACA JUGA: WHO Berharap Kasus Vaksin AstraZeneca Tak Bikin Dunia Kapok

Freitas menambahkan bahwa sejauh ini tidak ada kasus serupa itu dilaporkan di Portugal.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tidak ada bukti bahwa insiden-insiden itu (pengentalan darah pada pasien setelah divaksin) disebabkan oleh vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca, sebuah perusahaan Inggris-Swedia, dengan Universitas Oxford.

BACA JUGA: Pemerintah Tunda Pendistribusian Vaksin AstraZeneca, Begini Alasannya

Regulator obat-obatan Uni Eropa (EMA) mengatakan akan bertemu pada Kamis (18/3) untuk menganalisis situasi dan menegaskan kembali pandangannya bahwa manfaat obat itu lebih besar daripada risikonya.

Portugal, di mana terjadi 814.513 kasus positif COVID-19 dan 16.694 kematian, sejauh ini telah memberikan sekitar 1,1 juta dosis vaksin COVID-19, dengan sebagian besar suntikan yang diproduksi oleh Pfizer-BioNTech.

Henrique Gouveia e Melo, kepala satuan tugas vaksinasi Portugal, mengatakan vaksin AstraZeneca yang sejauh ini tiba di Portugal akan disimpan hingga pemberitahuan lebih lanjut. (reuters/antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler