Pos Indonesia Kirim 88,4 Ton Buku Gratis ke Tanah Air

Kamis, 18 Januari 2018 – 11:39 WIB
Deputy Bisnis E-Commerce Regional 4 Jakarta PT Pos Indonesia Febby Ardino Nengah (tengah) di sela-sela pengiriman buku gratis di Kantor Pos Ibukota Jakarta, Rabu (17/1). Foto: Istimewa for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - PT Pos Indonesia (Persero) telah mengirimkan 88,4 ton buku senilai lebih dari Rp 5 miliar ke penjuru tanah air sepanjang 2017 lalu.

Hal itu merupakan bagian dari program Pengiriman Buku Gratis untuk mendukung gerakan literasi di tanah air.

BACA JUGA: Ehem, Idrus Marham Merasa Cocok dengan Jokowi

Pengiriman buku gratis yang dilakukan pada 17 setiap bulannya itu dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo saat menerima para penggiat Literasi di Istana Negara pada 2 Mei 2017.

"Melalui program ini misi kami terpenuhi yakni menjadi asset yang berguna bagi bangsa dan negara," ujar Deputy Bisnis E-Commerce Regional 4 Jakarta PT Pos Indonesia Febby Ardino Nengah di sela-sela pengiriman buku gratis di Kantor Pos Ibu Kota Jakarta, Rabu (17/1).

BACA JUGA: Jokowi Pengin Khofifah Konsentrasi Pilgub Jatim

Febby menjelaskan, pengiriman buku dalam gerakan literasi ini bisa dilakuan di seluruh kantor pos.

BACA JUGA: Jokowi Kasih Posisi Penting ke Teten Masduki

Tidak hanya kantor pos besar, tapi kantor pos kecil pun bisa menerima kiriman dengan biaya nol rupiah alias gratis.

Untuk pengiriman pada 17 Januari, Kantor Pos Jakarta Pusat mengirimkan 774 paket untuk dibagikan ke 531 taman bacaan masyarakat.

"Jumlah ini masih sangat sedikit. Pos Indonesia masih bisa melakuan lebih baik lagi. Kebaikan itu menular. Kiriman buku ini sangat bermanfaat sekali. Namun, isinya yang luar biasa untuk Indonesia yang lebih baik," kata Febby.

Pada kesempatan yang sama, Dirjen PAUD dan Dikmas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Haris Iskandar mengatakan, minat baca masyarakat masih sangat rendah dibandingkan dengan Amerika.

Mantan atase Indonesia di Washington itu menambahkan, Amerika Serikat merupakan surganya buku.

Menurut dia, perusahaan di Amerika Serikat itu mewajibkan penerbit untuk mendonasikan 20 persen buku terbitannya dalam program literasi.

Hal itu juga berdampak pada sistem perpajakan perusahaan.

"Kalau bisa seluruh penerbit buku di Indonesia juga dapat mengirimkan sisa buku yang masih tersimpan di gudang. Sekaligus mengurangi beban perusahan sekaligus mencerdaskan dan memajukan kehidupan masyarakat," ujar Haris.

Haris menyatakan, perlu sinergi dengan berbagai pihak, terutama swasta yang tergabung dalam Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), Pos Indonesia untuk mewujudkan dan meyukseskan gerakan literasi.

"Kita semua harus begerak. Sinergi ini sangat perlu. Semoga kerja sama ini akan terus berlanjut terus ke depannya," kata Harris.

Pengiriman donasi buku ini merupakan inisiatif dan kolaborasi Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Edukasi Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi, Pos Indonesia yang didukung Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, pihak swasta, serta donatur lainnya, pengelola TBM serta pegiat literasi dari berbagai daerah. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Jokowi, Kenapa Airlangga Hartarto Boleh Rangkap Jabatan?


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler