jpnn.com, JAKARTA - Pimpinan Pusat Muhammadiyah sudah jauh-jauh hari menetapkan 1 Syawal 1438 Hijriah jatuh pada Minggu (25/6). Sebab, Muhammadiyah menetapkan awal Ramadan ataupun 1 Syawal menggunakan metode hisab.
"Kami sudah mantapkan (1 Syawal 1438 H, red) sejak lama di awal tahun. Kami sudah putuskan," tegas Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti, Sabtu (24/6).
BACA JUGA: Masih Ogah Makan Ikan? Ini Ancaman Terbaru Bu Susi Jelang Lebaran
Sejauh ini, organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan lainnya memang masih menunggu sidang isbat di Kementerian Agama. Namun, Mu’ti meyakini jika posisi hilal sudah cukup tinggi untuk dirukyat maka sidang isbat pasti akan memutuskan hal yang sama dengan hasil hisab Muhamamdiyah.
"Yang lain masih menunggu sidang isbat, tapi jika hilal sudah tinggi ya pasti sama (1 Syawal, red)," jelas Abdul Mu'ti.
BACA JUGA: Tenang, Polisi Bersegaram dan Berpakaian Preman Amankan Salat Id
Sementara Kemenag meminta masyarakat untuk bersabar sambil menunggu keputusan resmi pemerintah. Sesuai jadwal, Kemenag menggelar sidang isbat penetapan 1 Syawal pada hari ini (24/6).
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Muhamad Thambrin mengatakan, sidang akan dipimpin langsung oleh Menag Lukman Hakim Saifuddin. Seperti saat penetapan 1 Ramadan lalu, Kemenag juga menyebar tim pemantau hilal di 77 titik seluruh Indonesia.(cr1/JPG)
BACA JUGA: Takbir Keliling Jangan Pakai Truk ya, Bahaya!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamanan Istiqlal Diambil Alih Paspampres
Redaktur : Tim Redaksi