Posisi Wanda di Komnas PA Terancam

Selasa, 29 Januari 2013 – 12:08 WIB
JAKARTA - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait, datang ke kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), Selasa (29/1). Dia ingin memastikan langsung sejauhmana keterlibatan Wanda Hamidah yang juga Komisioner di Komnas PA.

"Saya ingin support Wanda sebagai teman kerja. Kita menghormati proses yang dijalankan BNN. Kalau terbukti tentu ada konsekuensi. Kalau tidak terbukti harus direhabilitasi (nama baiknya)," kata Arist saat tiba di gedung BNN.

Pasca penangkapan Wanda Hamidah bersama Raffi Ahmad dan belasan orang lain oleh BNN, Arist mengaku putus komunikasi dengan Wanda. Itu sebabnya dia ingin memastikan langsung bagaimana keterlibatan Wanda dalam kasus ini dengan bertemu Wanda di BNN.

"Hari saya mudah-mudahan diizinkaan ketemu untuk memastikan terlibat atau tidak. Kalau ada barang bukti, maka Komnas PA merekomendasikan konsekuensi hukum harus dijalani Wanda," jelasnya.

Selaku Ketua Komnas PA, Arist baru mengetahui nasib Wanda dari media, itupun belum ada kepastian soal terlibat atau tidaknya politisi PAN itu dalam kasus narkoba. Sehingga dia juga belum bisa menyatakan kecewa atau tidak terhadap Wanda.

Arist memastikan, di Komnas PA ada kode etik yang harus dipatuhi. Di antaranya Komnas PA anti terhadap narkoba, tidak melakukan tindak kekerasan terhadap anak.

"Jadi saya dikagetkan saja dengan kejadian ini karena dia peduli terhadap masalah anak dan perempuan. Tapi kalau terbukti terlibat, karena ada kode etik, ya (Wanda) harus mundur," pungkasnya.

Diketahui sampai saat ini BNN belum mengelurakan pernyataan resmi terkait peran masing-masing dari 17 orang yang ditangkap BNN di rumah Raffi Ahmad. BNN baru mengumumkan ada 7 orang yang positif mengkonsumsi narkoba dan zat baru yang namanya belum diketahui.(fat/jpnn)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiap Hari Nasihati Raffi, Sang Ibu Merasa Kecolongan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler